Gelombang Panas Menjalar di Bumi, Ini 5 Cara yang Bisa Diantisipasi

Ada 5 (lima) cara yang kita bisa lakukan untuk mengantisipasi gelombang panas. Apa saja? Berikut langkahnya.

diperbarui 15 Agu 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2018, 06:30 WIB
Cuaca Panas
Orang-orang berjemur di pantai Port Vieux, (Old Seaport) di Biarritz, barat daya Prancis, (19/4). Suhu di Prancis barat daya telah mencapai 27 derajat Celcius (80,6 Fahrenheit). (AP Photo / Bob Edme)

Jakarta - Gelombang panas yang terjadi di beberapa negara belakangan ini, menjadi sorotan dunia. Bagaimana tidak, negara-negara Eropa di bagian Barat Daya terutama yang terkena dampaknya.

Pemerintah di Portugal mengeluarkan peringatan di seluruh negeri, termasuk bahaya debu dari Sahara.

Di Spanyol, peringatan diberikan bagi 40 dari 50 provinsi Spanyol. Suhu di kota Beja di Portugal bahkan juga diperkirakan mencapai 47 derajat Celcius.

Bagi manusia, salah satu dampak suhu tinggi adalah kemampuan berpikir yang melambat sekitar 13 persen, demikian studi yang dilakukan Harvard Chan School of Public Health bulan Juli lalu.

Tapi bukan itu saja masalah yang ditimbulkan suhu tinggi. Suhu tinggi dari gelombang panas meningkatkan polutan di udara, karena suhu tinggi juga mempercepat reaksi kimia. Ini menyebabkan tingginya risiko serangan jantung dan penyakit pernapasan.

Meski di Indonesia sendiri gelombang panas belum menjadi isu serius, kita setidaknya harus mengantisipasinya dengan beberapa cara.

Dilansir DW pada Rabu (15/8/2018), ada 5 (lima) cara yang kita bisa lakukan untuk mengantisipasi gelombang panas. Apa saja? Berikut langkahnya.

Gunakan Warna Putih

Bocah 11 Tahun, Frank Giaccio, Potong Rumput di Gedung Putih
Presiden AS, Donald Trump melihat anak laki-laki, Frank Giaccio mendorong mesin pemotong rumput di Rose Garden, Gedung Putih, Jumat (15/9). Dalam kesehariannya, bocah 11 tahun itu menjalankan bisnis perawatan rumah bersama ayahnya. (AP/Jacquelyn Martin)

Salah satu langkah mudah untuk memerangi sinar Matahari terik adalah dengan menggunakan warna putih untuk mencat atap rumah.

Ide ini sudah lama dilaksanakan di Yunani. Atap berwarna hitam menyerap sinar matahari, dan menyebabkan suhu tambah panas di dalam rumah. Sebaliknya, warna cerah bisa merefleksikan kembali sampai 80 persen cahaya matahari.

Penghijauan

Salam Pagi
Hamparan hijau kebun teh Pagilaran di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bisa menjadi pilihan wisata. (Foto: Ida Lumongga/KRJogja.com)

Menanam pohon-pohon adalah langkah mudah untuk menciptakan lokasi adem di kota.

Terutama bayangan yang tercipta di bawah pohon, dan air yang diuapkan pohon memegang peranan penting.

Jika ditanam secara strategis di tepi jalanan atau gedung-gedung, ini bisa secara signifikan membuat suhu di dalam gedung lebih sejuk, dan memerangi efek pulau suhu panas di perkotaan.

Taman Kota

[Bintang] Ini Dia Tempat Nongkrong buat Kamu yang Punya Budget Pas-pasan
Taman Suropati di Jakarta | via: upload.wikimedia.org

Menurut studi di Universitas Teknik München, beberapa areal taman di kota bisa membuat suhu kota lebih sejuk, dibanding satu taman yang besar.

Sebabnya, satu taman besar hanya menurunkan suhu di satu lokasi tertentu. Sementara sejumlah taman kecil yang terpencar efeknya lebih merata.

Taman Rooftop

Membuat Taman di Atap Rumah, Mudah Kok!
Gunakan area atap untuk mendirikan taman kecil Anda alias rooftop garden.

Jika tidak ingin mengecat atap dengan warna putih, atap hijau atau kebun di atap gedung juga bisa berdampak membuat suhu lebih sejuk di perkotaan.

Vegetasi menyerap panas lewat penguapan air hujan, di samping itu tanaman jadi pelindung bagi gedung dan mengurangi kebutuhan akan pendingin ruangan. Atap bangunan bisa jadi lahan ideal untuk sayuran seperti labu (foto) dan wortel.

Tanam Cabai

Naga Viper, salah satu jenis cabai paling pedas sedunia.
Naga Viper, salah satu jenis cabai paling pedas sedunia. (Sumber alchetron.com)

Jika membuat kebun di atap bangunan, coba juga menanam cabai. Karena makanan berbumbu pedas, percaya atau tidak, bisa membuat tubuh lebih sejuk. Cabai membuat orang berkeringat, sehingga menurunkan suhu tubuh.

Reporter: DW Indonesia

Sumber: DW.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya