Liputan6.com, Jakarta - Joy Wahjudi pada Rabu (26/9/2018), menyatan mundur dari kursi Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo. Alasannya bersifat pribadi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, beranggapan mundurnya Joy adalah hal biasa yang terjadi di dalam sebuah korporasi.
Padahal, Joy menjabat sebagai orang nomor 1 di Indosat Ooredoo belum genap 1 tahun atau baru 10 bulan.
Advertisement
Baca Juga
"Itu kan dinamika yang biasa terjadi di korporasi. Hari ini ada yang diangkat dan mundur. Itu hal biasa aja," jelas Rudiantara di kantornya, Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, seperti dikutip Merdeka pada Kamis (27/9/2018).
Dia menilai, mundurnya Joy tak ada kaitannya dengan kondisi industri telekomunikasi.
Tidak semua perusahaan telekomunikasi dalam kondisi tak perform. Beberapa perusahaan ada yang lagi perform, ada juga yang tidak.
"Industri itu ada yang kurang perform ada yang perform. Jadi, wajarlah soal itu (mundurnya Joy)," katanya.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo mengumumkan rencana transisi kepemimpinan yang akan dilakukan. Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi, mengundurkan diri dari jabatannya.
Meski begitu, Joy akan tetap bekerja sama dengan Indosat Ooredoo dan Ooredoo Group untuk membantu memastikan keberlangsungan bisnis dan proyek yang sedang berjalan selama masa transisi ini.
Ini Sosok Pengganti Joy?
Jika sebelumnya calon pengganti Joy Wahjudi di Indosat masih buram, kini sebuah dokumen RUPSLB Indosat Ooredoo yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (27/9/2018), mengungkap nama seseorang yang kemungkinan bakal menjabat sebagai calon dirut baru Indosat Ooredoo.
Orang yang dimaksud adalah Chris Kanter. Nama Chris tercantum dalam sebuah curriculum vitae (CV) Calon Direktur Utama Indosat Ooredoo di dokumen RUPSLB.
Dalam CV tersebut, Chris ternyata bukan orang baru di Indosat. Sejak 2015 hingga saat ini, Chris menjabat sebagai komisaris di Indosat. Pada 2010-2015 dia juga telah menjabat sebagai komisaris independen di Indosat.
Tidak hanya itu, pengalaman dan jabatan kerja Chris di perusahaan lain pun dibeberkan dalam CV tersebut.
Pada 1988, misalnya, Chris mendirikan perusahaan bernama Sigma Sembada Group. Selanjutnya di tahun 1994-2015, lulusan Fakultas Teknok Universitas Trisakti ini menjabat sebagai wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Advertisement
Segudang Pengalaman
Pada 2006 hingga 2018, Chris juga menjabat sebagai Chairman di FIATA Asia Pasific.
Pengalaman organisasinya berlanjut saat tahun 2007 hingga 2015 dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
Chris juga pernah menjabat sebagai Penasihat Ekonomi Presiden Komite Ekonomi Nasional (KEN) di tahun 2009-2014.
Selanjutnya, di tahun 2010-2014, Chris menjabat sebagai Komite Investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lalu, di tahun 2010-2020 Chris menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank BNP Paribas Indonesia.
Kariernya di dunia bisnis juga dilanjutkan dengan memangku jabatan sebagai Komisaris Garuda Indonesia tahun 2013-2015.
Bahkan, dia juga menjabat sebagai Board of Governor East West Center USA pada 2013-2020.
Kini, Chris masih aktif menjabat sebagai Komisaris Indosat. Lantas, dengan berbagai kiprah kerja dan organisasi Chris di dunia bisnis, benarkah nantinya RUPSLB Indosat bakal menunjuk Chris sebagai pengganti Joy Wahjudi menjadi Direktur Umum sekaligus CEO?
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: