Gempa Magnitudo 7,7 Guncang Donggala, Jaringan XL Terpantau Aman

Meski jaringan terganggu akibat pemadaman listrik, operator telekomunikasi XL Axiata (XL) mengakui kalau jaringannya terpantau tetap berjalan dengan normal.

oleh Jeko I. R. diperbarui 28 Sep 2018, 22:04 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 22:04 WIB
XL Axiata
Petugas teknisi XL Axiata melakukan pemeriksaan terhadap perangkat BTS 4G yang berada di ruas Jalan Tol Merak, Jakarta (Foto: XL Axiata)

Liputan6.com, Jakarta - Jaringan komunikasi di Donggala, Sulawesi Tengah, mendadak lumpuh setelah gempa bumi dengan magnitudo 7,7 mengguncang wilayah tersebut.

Meski jaringan terganggu akibat pemadaman listrik, operator telekomunikasi XL Axiata (XL) mengakui kalau jaringannya terpantau tetap berjalan dengan normal.

Kepada Tekno Liputan6.com lewat pernyataan resminya, Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih, mengklaim jika kondisi jaringan XL di wilayah tersebut berjalan dengan normal, meski memang ada beberapa titik yang terganggu akibat pemadaman listrik.

"Alhamdulillah kondisi jaringan kami aman, hanya beberapa site di Sulawesi Tengah terganggu karena pasokan listrik yang dimatikan setelah gempa," kata Tri saat dihubungi pada Jumat malam (28/9/2018).

"Sementara jaringan di Sulawesi Barat terpantau normal. Kami akan terus memantau kondisi di sana. Tak lupa, atas nama keluarga besar XL Axiata, kami turut berduka atas gempa yang terjadi di Sulteng dan Sulbar," tandasnya.

Gempa dengan Tsunami

Gempa mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah
Gempa mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah (foto: BNPB)

Laman resmi Badan Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan kekuatan lindu yang terjadi pada sore ini, Jumat (28/9/2018), pukul 17.02 WIB.

Dengan titik pusat gempa terjadi di darat, 27 kilometer Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer.

Sedangkan lokasi gempa berada di 18 Lintang Selatan (LS), 119,85 Buju5 Timur. Gempa berpotensi tsunami.

Gempa bumi tersebut menelan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, satu orang meninggal dunia dan 10 lainnya terluka akibat gempa tersebut.

"Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala, tercatat satu orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (28/9/2018).

Sumber Gempa

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Sutopo menjelaskan, BMKG telah memutakhirkan kejadian gempa yang semula Magnitudo 5,9 menjadi Magnitudo 6 dengan pusat gempa 2 km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km pada Jumat, 28 September 2018, pukul 14.00.00 WIB.

Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI). Gempa tidak berpotensi tsunami.

Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa. Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong.

Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik. Gempa dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.

Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa.

Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.

"Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan" kata Sutopo.

Sutopo menambahkan, sebagian masyarakat masih berada di luar rumah. Mereka berada di tempat aman. Gempa susulan masih sering berlangsung.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya