Jelajahi Bulan, Probe Tiongkok Bawa Tanaman dan Ulat Sutera

Probe penjelajah milik Tiongkok, Chang'e-4 telah mendarat di Bulan pada 3 Januari 2018. Di dalam mesin penjelajah itu, terdapat beberapa mahluk hidup.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2019, 18:00 WIB
Bulan
Ilustrasi: misi pendaratan ke bulan (sumber: space.com)

Liputan6.com, Jakarta - Eksplorasi luar angkasa terus dikembangkan para peneliti di berbagai belahan dunia.

Setelah sistem wahana tanpa awak milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyentuh obyek terjauhnya, kini peneliti dari Tiongkok memberikan informasi mengenai uji coba tanaman dan tumbuhan di Bulan.

Dilaporkan Live Science, probe penjelajah milik Tiongkok, Chang'e-4 telah mendarat di Bulan pada 3 Januari 2018. Di dalam mesin penjelajah itu terdapat beberapa mahluk hidup.

Kaleng kecil di mesin penjelajah itu berisi benih kentang dan tanaman berjenis Arabidopsis thaliana.

Tanaman ini kerap digunakan ilmuwan untuk memberi petunjuk siklus harian banyak organisme termasuk kesehatan manusia.

Selain tanaman, mesin penjelajah ini juga membawa telur ulat sutera. The Telegraph melaporkan, ide membawa mahluk hidup ke Bulan itu untuk mengetahui sistem adaptasi dan siklus mahluk.

Tanaman akan mendukung ulat sutera dengan oksigen, dan pada gilirannya tanaman itu akan membantu menyediakan makanan bagi ulat sutera.

"Mengapa kentang dan Arabidopsis? Karena periode pertumbuhan Arabidopsis pendek dan nyaman untuk diamati. Dan kentang bisa menjadi sumber makanan utama bagi para pelancong ruang angkasa di masa depan," kata Liu Hanlong, Direktur Utama Percobaan dan Wakil presiden Universitas Chongqing.

"Eksperimen kami mungkin dapat membantu mengumpulkan pengetahuan untuk membangun basis Bulan dan tempat tinggal jangka panjang di Bulan," ujar dia.

Dalam eksperimen ini, para peneliti akan mengamati tanaman secara teliti untuk melihat apakah tanaman tersebut berhasil melakukan fotosintesis atau tidak.

Selain itu, ilmuwan ingin mengetahui apakah tanaman itu dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan Bulan.

"Kami ingin mempelajari respirasi benih dan fotosintesis di Bulan," kata Xie Gengxin, Kepala Perancang Percobaan kepada Xinhua.

Kolaborasi 28 Universitas di Tiongkok

Rusia Bangun Pangkalan Permanen di Bulan pada 2030
Buzz Aldrin di Bulan (NASA)

Eksperimen "biosfer" ini merupakan kolaborasi antara 28 universitas Tiongkok, yang dipimpin oleh Universitas Chongqing.

Percobaan ini dilakukan pada silinder berbahan aluminium dengan kapasitas 1,4 liter (0,8 liter), dan beratnya sekitar 3 kilogram.

Berat itu terdiri dari pupuk, nutrisi, dan air. Sinar matahari masuk ke dalam wadah melalui "tabung," dan kamera kecil digunakan untuk mengamati lingkungan itu.

Data itu akan kembali ke Bumi melalui sistem relai yang telah disiapkan Tiongkok.

Sebelumnya, Arabidopsis telah tumbuh di ruang angkasa termasuk dalam satu percobaan di Stasiun Luar Angkasa Internasional yang menunjukkan daun tanaman tampak naik dan turun ketika mereka mendeteksi gravitasi Bulan.

Tetapi, pertanyaan masih muncul menyangkut bunga dan kesuburan tanaman itu saat tinggal di Bulan.

Reporter: Maulana Kautsar

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya