Liputan6.com, Jakarta - Ilmuwan baru saja menemukan exoplanet (planet asing) berukuran sangat besar untuk pertama kalinya.
Saking besarnya, planet tersebut lebih besar ketimbang Jupiter. Mereka pun menamainya dengan sebutan "Super Jupiter".
Dikutip Mirror pada Jumat (29/3/2019), planet ini ditemukan di luar Tata Surya dengan teknik pencarian yang mengkombinasikan cahaya dari beberapa jenis teleskop.
Advertisement
Baca Juga
Adapun yang menemukan planet ini adalah ilmuwan dari Paris Observatory di Paris. Planet berjarak 29 tahun cahaya dari Bumi.
Menurut pengamatan awal, planet bernama HR8799e tersebut, memiliki atmosfer yang dipenuhi badai dengan awan yang terbuat dari besi dan silikat. Namun, ilmuwan harus lebih mengamati planet lebih lanjut.
Dalam tahap ini, mereka menggunakan teknik bernama optical interferometry, yang memungkinkan empat teleskop bekerja dalam waktu bersamaan.
Hasilnya, teleskop memperlihatkan planet muncul dalam cahaya dan beberapa bintang intinya.
Ilmuwan dari Paris Observatory, Sylvestre Lacour, mengatakan kalau observasi mereka menemukan interior planet berisikan bola-bola gas dengan cahaya yang membentuk formasi awan gelap di antara badai besar.
"Ia bergerak di antara awan yang terbuat dari partikel besi dan silikat dan membuatnya hujan," kata Sylvestre.
"Ini memberikan gambaran tentang seberapa dinamis atmosfer sebuah exoplanet, apalagi untuk ukuran yang sangat besar, lebih besar dari Jupiter," lanjutnya.
Atmosfer Exoplanet Terpanas di Alam Semesta Terbuat dari Besi dan Titanium
Pada 2017, astronom menemukan exoplanet (planet asing) di luar angkasa.
Exoplanet bernama WASP-19b tersebut memiliki karakteristik yang cukup unik, karena diklaim sebagai exoplanet terpanas di alam semesta dengan suhu 2.000 derajat Celcius.
Namun kini, ada lagi exoplanet yang ternyata lebih panas dari WASP-19b. Menurut informasi Phys pada Sabtu (18/8/2018), exoplanet bernama KELT-9b tersebut memiliki suhu yang lebih panas, yakni 4.000 derajat Celcius.
Berdasarkan penelitian astronom di University of Geneva (UNIGE) dan Universeity of Bern (UNIBE) di Swiss, exoplanet yang berjarak sekitar 650 tahun cahaya tersebut memiliki bintang bernama KELT-9 dengan suhu hingga 10.000 derajat Celcius, dua kali lipat lebih panas dari Matahari.
Bintang ini memiliki jarak ke KELT-9b 30 kali lipat lebih dekat ketimbang jarak Matahari ke Bumi. Itulah sebabnya, KELT-9b kini dinobatkan sebagai exoplanet terpanas di alam semesta.
Menariknya, atmosfer KELT-9b ternyata terbuat dari kumpulan titanium dan besi. Astronom berhasil mengidentifikasi material atmosfer exoplanet tersebut lewat sebuah pengamatan yang dipublikasikan di jurnal Nature.
Pengamatan dilakukan astronom lewat perangkat spectograph HARPS-North di observatorium Telecopio Nazionale Galileo di La Palma.
Dalam pengamatan, mereka menyaksikan KELT-9 memiliki pecahan kecil yang bergerak ke arah atmosfer KELT-9b.
Dari situ, astronom menganalisis pecahan kecil tersebut berkumpul dalam sebuah spektrum cahaya putih dan memperlihatkan karakter material dari titanium dan besi.
“Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa molekul yang ditemukan dari bintang KELT-9 terbentuk secara atomik, karena mereka adalah pecahan yang rusak akibat suhu yang begitu panas dari bintang tersebut,” kata Kevin Heng, astronom UNIBE.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement