Yahoo Jepang dan Line Merger, Fokus Kembangkan AI

Yahoo Jepang dan Line bergabung memiliki rencana untuk menjadi perusahaan dunia yang bergerak di bidang AI.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Nov 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 06:30 WIB
Cara chat LINE di PC tanpa perlu install aplikasi
Aplikasi Media Sosial / Sumber: iStock

Liputan6.com, Jakarta - Yahoo Jepang dan Line baru saja mengumumkan telah bersepakat untuk melakukan merger. Pengumuman ini dilakukan oleh Softbank Corp lewat Z Holdings sebagai pemilik Yahoo Jepang bersama Line Corp.

Menurut laporan Nikkei Asian Review, kesepakatan ini akan diselesaikan pada Desember 2019. Nantinya, Softbank dan Naver sebagai pemilik Line sama-sama akan berinvestasi 50 persen pada perusahaan gabungan baru ini.

Dikutip dari Tech Crunch, Selasa (19/11/2019), bergabungnya Yahoo Jepang dan Line ini tidak lepas dari upaya dua perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitor, terutama dari Amerika Serikat dan Tiongkok.

Hal itu diungkapkan oleh Softbank dalam pernyatannya. Menurut Softbank, di pasar internet saat ini, perusahaan global terutama yang berbasis di Amerika Serikat dan Tiongkok sangat dominan, sehingga ketimpangan dengan perusahaan lain sangat terlihat.

Setelah merger ini, Softbank dan Naver mengatakan akan melakukan kolaborasi antaranak perusahaan dan portofolio yang dimiliki. Dengan cara ini, mereka mampu mengembangkan layanan lebih baik, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) hingga area lain.

Bahkan, khusus untuk kecerdasan buatan ini, dua perusahaan asal Jepang itu berencana menjadi perusahaan teknologi kecerdasan buatan yang memimpin dunia dari Asia, terutama Jepang.

Perlu diketahui, kedua perusahaan sebenarnya sudah cukup populer dan dikenal banyak pengguna. Line merupakan aplikasi yang banyak digunakan di beberapa negara di Asia, sementara Yahoo Jepang merupakan salah satu mesin pencari terbesar di Jepang.

Namun, keduanya berada dalam kompetisi bisnis yang tidak kalah sengit. Line diketahui sulit menjangkau pasar di luar Asia, sedangkan Yahoo Jepang berkompetisi dengan Google dan dari lini ecommerce, ada Rakuten dan Alibaba.

Permudah Pembagian Tagihan, Line Indonesia Rilis Split Bill

Line Split Bill
Line Split Bill (Foto: Line)

Sebelumnya, Line Indonesia kembali merilis fitur baru melalui aplikasi pesan Line. Fitur baru ini bernama Split Bill, dan berfungsi sebagai fitur hitung dan bagi tagihan yang menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR).

Teknologi OCR tersebut bisa memindai dan menghitung tagihan secara otomatis dalam waktu 5 detik. Selain menawarkan kemudahan dan akurasi yang tinggi, Split Bill juga diklaim menjadi fitur hitung dan bagi tagihan pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi OCR.

"Line Indonesia selalu berupaya untuk terus berinovasi dengan menghadirkan beragam layanan yang inovatif bagi para pengguna, agar dapat menggunakan aplikasi Line secara lebih maksimal. Salah satunya melalui peluncuran fitur Line Split Bill yang bisa membantu pengguna untuk menghitung dan membagi tagihan secara akurat dan mudah," jelas Managing Director Line Indonesia, Dale Kim.

Line Split Bill hadir sebagai jawaban terhadap kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar berkumpul dan berbagi tagihan setelah makan bersama. Hal ini ditegaskan oleh survei yang diselenggarakan oleh Line Indonesia pada Februari 2019 lalu.

Survei yang diadakan di akun resmi Line Indonesia ini menjaring sebanyak 24.443 responden dari seluruh Indonesia, yang terdiri atas 35 persen perempuan dan 65 persen laki-laki. Sementara itu, jangkauan umur responden berasal dari 17 sampai 40 tahun ke atas. 

Hasil Survei

Line Split Bill
Line Split Bill (Foto: Line)

Hasil dari survei tersebut menunjukkan jika 69 persen responden setidaknya melakukan pertemuan, atau berkumpul bersama teman-teman setidaknya satu kali sepekan. Di sisi lain, sebanyak 68 persen responden menyetujui jika kebiasaan berbagi tagihan sesuai menu pesanan masing-masing kerap dilakukan responden setelah makan bersama.

Responden juga lebih menyukai jika pembayaran ditanggung terlebih dahulu oleh satu orang. Namun, sering kali responden khawatir terhadap hasil perhitungan tagihan yang dilakukan oleh orang tersebut tidak akurat, akibat perhitungan pajak dan biaya layanan restoran yang beragam.

Merujuk dari hasil survei, Line menilai Split Bill sangat tepat untuk digunakan karena hadir sebagai jawaban atas kebiasaan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Line Split Bill sesuai digunakan oleh masyarakat Indonesia karena bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang senang berkumpul dan makan bersama, serta membagi tagihan di antara mereka. Selain itu, penanaman teknologi OCR memungkinkan pengguna mendapatkan hasil hitungan yang berakurasi tinggi dengan proses penghitungan yang sangat mudah," jelas  Strategy and New Business Director Line Indonesia, Fanny Verona.​

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya