Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) batal merilis layanan chatbot WhatsApp terkait Covid-19. Rencananya chatbot tersebut akan dirilis hari ini, Rabu (18/3/2020).
Diumumkan Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, sampai saat ini, chatbot WhatsApp masih dalam proses pengembangan.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk WhatsApp, masih di-develop, minggu ini kami akan launching. Tetapi di Telegram sudah ada chatbot," kata Semmy, dalam press conference Kemkominfo yang ditayangkan secara livestreaming, Rabu (18/3/2020) sore.
Sekadar informasi, sebelumnya, Kemkominfo menyebut bakal merilis chatbot di WhatsApp yang memberikan informasi seputar virus corona pada hari ini.
Dalam keterangan terpisah, Kemkominfo bersama pemangku kepentingan telekomunikasi di Indonesia disebut tengah menyiapkan mekanisme tracking dan protokol penyebaran informasi publik melalui layanan pesan instan.
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli, pelaksanaan tracking melalui layanan seluler bertujuan membantu petugas kesehatan mencegah penyebaran Covid-19.
"Kementerian Kominfo bekerjasama dengan operator seluler akan mendukung dan melaksanakan SOP terkait tracking," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Komitmen Perusahaan Teknologi Tangkis Hoaks
Tak hanya pemerintah, sebelumnya perusahaan-perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) bekerja sama untuk memberikan informasi yang benar tentang virus Corona. Hal ini disampaikan dalam pernyataan bersama pada Senin (16/3/2020).
Dilansir Reuters, Microsoft, Facebook, Google, dan Twitter, menegaskan komitmen untuk melawan misinformasi atau informasi yang tidak benar tentang virus Corona di layanannya. Empat perusahaan tersebut menyampaikannya melalui pernyataan bersama.
Perusahaan-perusahaan lain termasuk LinkedIn, Reddit, dan YouTube, juga mengatakan bekerja sama dengan lembaga kesehatan pemerintah di seluruh dunia untuk berbagi informasi baru tentang Covid-19.
Menurut Hopkins University dan badan-badan kesehatan publik, AS telah melihat peningkatan tajam dalam kasus virus Corona. Lebih dari 3.500 dilaporkan telah terinfeksi, dan sekira 74 orang meninggal dunia.
(Tin/Isk)
Advertisement