Rilis Pesaing TikTok, Harta Bos Facebook Diprediksi Capai Rp 1.468 Triliun

Diperkirakan, harta kekayaan Bos Facebook Mark Zuckerberg mencapai angka USD 100 miliar atau setara Rp 1.468 triliun setelah perilisan Reels.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Agu 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2020, 19:00 WIB
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus bos Facebook, Mark Zuckerberg, diprediksi makin kaya setelah merilis pesaing TikTok Reels di platform Instagram.

Diperkirakan, harta kekayaan pria 36 tahun ini mencapai angka USD 100 miliar atau setara Rp 1.468 triliun. Pada Rabu lalu, Facebook mengumumkan layanan baru Instagram Reels yang dijuluki pesaing TikTok.

Dilansir BBC, Jumat (7/8/2020), nilai saham Facebook meningkat 6 persen setelah meluncurkan Reels.

Sekadar informasi, Mark Zuckerberg memiliki 13 persen saham Facebook. Selain itu, sepanjang tahun 2020 berjalan, kekayaannya telah meningkat sekitar USD 22 miliar.

Ia pun masuk dalam daftar eksklusif "Centibillionaire Club" bersama Jeff Bezos dan Microsoft.

Tak bisa dimungkiri, kekayaan bos-bos perusahaan teknologi memang meningkat seiring dengan makin besarnya permintaan dan dominasi perusahaan.

Facebook, Amazon, Apple, dan Google masuk dalam daftar perusahaan yang keuntungannya meningkat di masa pandemi Covid-19, di mana masyarakat di-lockdown.

Akibatnya makin banyak orang berbelanja online, menonton tayangan hiburan, dan bersosialisasi online lewat layanan-layanan di atas.

Peluncuran Reels Tepat Waktu

Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Kembali ke pesaing TikTok, fitur berbagi video Reels yang ada di Instagram dipandang sebagai rival TikTok yang kontroversial.

Peluncurannya dianggap sangat tepat waktu, seiring dengan presiden AS Donald Trump yang mengancam untuk melarang beroperasinya TikTok di AS.

Di sisi lain, lima perusahaan teknologi terbesar AS, yakni Apple, Amazon, Alphabet, Facebook , dan Microsoft kini memiliki valuasi pasar yang setara dengan 30 persen produk domestik bruto (PDB) AS.

Pajak Orang Kaya

Ilustrasi Facebook
Lagi-lagi Mark Zuckerberg merogoh koceknya sendiri untuk donasi ke restoran favoritnya (Foto: unsplash.com/Alex Haney

Seiring dengan kekayaan pada miliarder AS, senator AS dan mantan capres Bernie Sanders mengumumkan rencana untuk penerapan "pajak orang kaya" bagi  para miliarder selama pandemi Covid-19.

Pembuatan "Make Billionaires Pay Act" ini akan menerapkan pajak 60 persen dari peningkatan kekayaan bersih miliarder dari awal pandemi hingga akhir tahun.

Sanders mengusulkan, pendapatan pajak yang diterima akan dipakai untuk membantu perawatan kesehatan bagi orang Amerika.

Terlepas dari aturan "pajak orang kaya", Zuckerberg sebelumnya menyebutkan rencananya untuk menyumbangkan 90 persen saham Facebook yang dimilikinya melalui yayasan yang didirikan bersama sang istri Priscilla Chan.

(Tin/Ysl)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya