Samsung dan LG Bakal Setop Suplai Panel untuk Huawei

Unit bisnis layar milik Samsung dan LG dilaporkan akan berhenti menyuplai panel untuk smartphone premium Huawei.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Sep 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2020, 12:00 WIB
Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Unit bisnis layar milik Samsung dan LG dilaporkan akan berhenti menyuplai panel untuk smartphone premium Huawei.

Hal ini disebabkan pembatasan yang diterapkan pemerintah Ameriak Serikat (AS) terhadap Huawei.

Dilansir Reuters, Kamis (10/9/2020), Samsung menolak mengomentari laporan ini. Sementara LG Display dalam sebuah pernyataan mengatakan, langkah AS tidak akan berdampak besar pada perusahaan mengingat pengiriman terbatas kepada Huawei.

Selain itu, LG mengungkapkan akan terus mendiversifikasi basis pelanggannya.

AS semakin memperketat pembatasan terhadap Huawei pada Agustus. Pemerintah AS melarang penyuplai menjual chip menggunakan teknologi asal negara tersebut kepada Huawei tanpa lisensi khusus.

Penghentian Suplai

Ilustrasi Smartphone Huawei
Ilustrasi Smartphone Huawei. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Samsung Display dan LG Display memutuskan berhenti menjadi penyuplai Huawei ketika pembatasan tersebut berlaku mulai 15 September 2020. Pemblokiran tersebut termasuk chip yang dibutuhkan untuk mengoperasikan layar.

Menurut sumber industri, pesanan dari Huawei tidak memiliki kontribusi sebesar pelanggan lain seperti Apple.

Huawei Kurangi Pesanan Komponen Mate 40

Lebih lanjut, berdasarkan laporan baru, Huawei mengurangi pesanan komponen Mate 40 sebesar 30 persen. Hal ini dilakukan karena diperkirakan akan ada penurunan ketertarikan konsumen dan pengapalan unit.

Sejauh ini, penyebab pengurangan pesanan tersebut belum diketahui. Namun diduga karena masalah dengan pemerintah AS.

Huawei biasanya mengumumkan chipset Kirin terbaru di IFA 2020, tapi untuk tahun ini tidak ada. Huawei melalui online keynote menyampaikan pernyataan bahwa perusahan tidak akan mundur, dan akan tetap berinvestasi pada bisnis ponselnya di Eropa.

(Din/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya