Intel Jual Bisnis SSD Senilai Rp 123 Triliun

Intel menjual bisnis SSD miliknya ke SK Hynix dalam kesepakatan senilai US$ 9 miliar sekitar Rp 123 Triliun.

oleh Iskandar diperbarui 21 Okt 2020, 07:23 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 07:23 WIB
Logo Baru Intel
Logo Baru Intel (Foto: Twitter @intel)

Liputan6.com, Jakarta - Intel menjual bisnis SSD miliknya ke SK Hynix dalam kesepakatan senilai US$ 9 miliar sekitar Rp 123 Triliun.

Langkah ini membuat perusahaan pembesut chip tersebut hampir sepenuhnya keluar dari bisnis memori flash dan penyimpanan, kecuali untuk teknologi memori Optane kelas atas Intel yang masih akan dipertahankan.

Kesepakatan itu mencakup bisnis SSD, komponen, dan wafer ( bahan dasar dari komponen microsystem) bersama dengan pabrik yang memproduksi NAND di Dalian, China. Demikian seperti dikutip dari The Verge, Kamis (21/10/2020).

"Bagi kami, transaksi ini akan memungkinkan untuk lebih memprioritaskan investasi perusahaan dalam teknologi berbeda, di mana Intel dapat memainkan peran yang lebih besar dalam kesuksesan pelanggan dan memberikan keuntungan yang menarik bagi pemegang saham," ujar CEO Intel Bob Swan.

Intel dan SK Hynix dilaporkan mulai mendapatkan persetujuan pemerintah untuk pembelian tersebut, namun mereka tidak harapkan bisa mendapatkannya pada "akhir 2021".

 

Fokus ke Chip Inti dan Pusat Data

Logo Intel di CES 2017
Logo Intel di CES 2017. Liputan6.com/Corry Anestia

Hingga itu terjadi, Intel akan tetap terus membuat produk NAND di pabrik Dalian dan mempertahankan semua intellectual property rights (hak kekayaan intelektualnya).

Langkah tersebut menandai konsolidasi terbaru untuk Intel, yang terus fokus lebih jauh pada pembuatan chip inti dan bisnis pusat data dalam beberapa bulan terakhir.

Intel juga baru-baru ini menjual bisnis modem 5G ke Apple pada tahun lalu dalam kesepakatan senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,7 triliun.

Prosesor Desktop Intel Generasi ke-11 Hadir Kuartal Pertama 2021

Logo Intel Terbaru (2020)
Logo Intel Terbaru (2020)

Sebelumnyam, Intel mengonfirmasi bahwa prosesor desktop generasi ke-11 akan dirilis sekitar kuartal pertama tahun 2021.

Mengutip Engadget, Kamis (8/10/2020), prosesor dengan kode nama Rocket Lake ini disebut akan mampu mengimbangi AMD Ryzen generasi ke-3 dengan dukungan untuk PCIe 4.0

Pengumuman ini agak mengejutkan, mengingat AMD akan merilis Ryzen 5000 CPU besok. Di pasaran ia akan berhadapan langsung dengan Rocket Lake milik Intel.

Merujuk pada skor yang muncul di GeekBench, Wccftech menilai prosesor ini akan mengalami peningkatan signifikan daripada generasi sebelumnya.

Selain informasi mengenai dukungan untuk PCIe 4.0, perusahaan tidak mengungkap detail lainnya. Oleh karena itu, kita masih harus menunggu hingga waktu peluncuran tiba.

(Isk/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya