Mengenal Nora al-Matrooshi, Astronaut Perempuan Arab Pertama di Dunia

Nora al-Matrooshi telah melewati berbagai rangkaian tes untuk menjadi seorang astronaut dan melewati 4.300 pelamar.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Apr 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2021, 18:00 WIB
Nora al-Matrooshi, Astronaut Perempuan Arab Pertama di Dunia
Nora terpilih untuk mengikuti kelas kandidat astronaut NASA 2021 di Amerika Serikat. (Dok: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) telah menentukan seorang perempuan Arab pertama yang akan dilatih sebagai astronaut. Ia adalah Nora al-Matrooshi, yang telah berhasil melalui berbagai rangkaian tes.

Perempuan 27 tahun itu tercatat sebagai warga negara Arab, yang juga lulusan teknik mesin. Saat ini ia bekerja di perusahaan konstruksi perminyakan nasional Abu Dhabi.

Dengan berhasilnya Nora melewati seleksi, ia akan bergabung dengan Kelas Kandidat Astronaut 2021 NASA di Amerika Serikat.

Nora al-Matrooshi berhasil menjadi satu perempuan yang terpilih dalam Program Astronaut UEA. Ia mampu melewati berbagai seleksi bersama dengan 4.300 pelamar lainnya.

“Nora berhasil melampaui nilai mengenai kemampuan ilmiah, pendidikan dan pengalaman praktis, kemudian padapenilaian fisik, psikologis dan medis,” sebut Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid (MBRSC) Dubai, dikutip dari New York Post, Selasa (13/4/2021).

 

Bergabung dengan Empat Astronaut

Tidak sendiri, Nora akan bergabung dengan Mohammed al-Mulla, menjadi total empat orang di bawah Program Astronot UEA.

Di dalamnya juga termasuk Hazza al-Mansouri yang telah lebih dulu menjadi orang pertama dari UEA yang terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 2019.

Sebagai informasi, pada Februari lalu, menurut penyelidikan UEA mencapai orbit planet Mars, ekspedisi antarplanet pertama di dunia Arab.

 

Akan Luncurkan Penjelajah Bulan

UEA memiliki rencana untuk meluncurkan penjelajah bulan pada 2024 dan bahkan visi untuk pemukiman Mars pada tahun 2117.

UEA sendiri telah meluncurkan Program Luar Angkasa Nasional pada 2017 untuk mengembangkan keahlian lokal.

Populasinya yang berjumlah 9,4 juta, sebagian besar adalah pekerja asing, tidak memiliki basis ilmiah dan industri seperti negara penjelajah luar angkasa besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya