Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) baru saja menggelar acara tahunan PANDI Meeting 12. Pada kesempatan ini organisasi meresmikan Indonesia Anti-Phishing Data Exchange.
Tujuannya adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk memerangi phishing. Mengambil tema 'Langkah Kemajuan atas Ketahanan dan Kehadiran Digital Bangsa Indonesia', PANDI menyoroti phishing yang kerap terjadi di dunia digital.
Advertisement
Baca Juga
"Peran melawan phishing sangat penting karena pertumbuhan internet yang semakin massif membuat kita perlu meningkatkan kemananan dan ketahanan di internet dari serangan phishing yang semakin banyak," kata Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, saat acara PANDI Meeting 12 yang digelar secara virtual, Sabtu (21/8/2021).
PANDI melaporkan selama lima tahun belakangan ini ada 16.468 laporan phishing yang terjadi di domain .id.
Selain meresmikan Indonesia Anti-Phishing Data Exchange, PANDI juga merayakan keberhasilannya atas capaian menjadi juara di Asia Tenggara.
Â
Ingin Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Keberhasilan PANDI menjadi domain nomor satu terbanyak di Asia Tenggara dan pertumbuhan tercepat di dunia merupakan kerja keras segenap keluarga PANDI, bersama seluruh pemangku kepentingan serta Mitra PANDI yang berusaha keras untuk percepatan digitalisasi agar seluruh lapisan masyarakat merasakan manfaatnya.
"Jumlah pengguna domain .id baru mencapai 35 persen atau posisi kedua dari jumlah domain yang ada di Indonesia, ke depannya kami mengajak pemangku kepentingan, swasta dan masyarakat menggunakan domain .id," ungkap Yudho.
PANDI berharap bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, untuk itu organisasi mengajak semua pihak mulai dari pemerintah, swasta, dan masyarakat menggunakan nama domain .id.
Advertisement
Domain .id Rajai Asia Tenggara
Per 31 Juli 2021 jumlah pengguna domain .id menembus angka 534.876. Data tersebut menunjukan bahwa Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sukses melampaui jumlah pengguna nama domain milik Vietnam (.vn) yang selama ini mendominasi Asia Tenggara.
Sementera .vn tercatat memiliki 531.672 pengguna. Raihan ini bisa dibilang sebagai sumbangsih PANDI dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.
Deputi Bidang Pengembangan Bisnis, Marketing dan Kerjasama PANDI, Gunawan Tyas Jatmiko, menyebut capaian ini bukan perkara mudah, ditambah efek pandemi yang membuat daya beli masyarakat menurun drastis.
Baca Juga
"Karenanya diperlukan strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan domain .id agar tetap bisa tumbuh signifikan," ujar Gunawan melalui keterangannya, Selasa (17/8/2021).
Ia mengungkapkan, pesaing berat domain .id adalah .vn yang sebelumnya menduduki posisi puncak sebagai jawara di ASEAN.
"Tapi dari statistik yang ada, seperti prediksi kami sebelumnya bahwa pada Q3, kami yakin akan bisa menyalip .vn dan ternyata terbukti. Saat ini .id menjadi juara di ASEAN dengan mengalahkan .vn," ucap Gunawan.
Dari 13 jenis domain .id yang dikelola PANDI, peringkat domain terbanyak masih dipegang .id dengan raihan 205.846, kemudian my.id di posisi kedua dengan 119.738, dan terakhir co.id dengan 110.335.
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement