Liputan6.com, Jakarta - Astra International melalui Group Digital Strategy menggelar kompetisi inovasi digital yang ditujukan untuk para mahasiswa dan startup bertajuk Astranauts.
Mengutip keterangan resminya, Astranauts sendiri merupakan ajang kompetisi bagi mahasiswa dan startup yang memiliki minat terhadap pengembangan inovasi digital dan teknologi.
Baca Juga
Adapun, lima tema yang diusung di kompetisi ini adalah: Future of Mobility, Future of Finance, Industry 4.0, Sustainability, dan Emerging Technology.
Advertisement
Paul Soegianto, Chief of Group Digital Strategy, Astra International mengatakan, kompetisi ini memiliki tujuan untuk melahirkan ide-ide inovatif yang dapat menjawab tantangan bisnis saat ini.
"Kami berharap Astranauts juga menciptakan ruang kolaborasi yang lebih erat lagi antara mahasiswa, startup, dan juga Astra khususnya," kata Paul, dikutip Jumat (27/5/2022).
Kompetisi ini membuka pendaftaran sejak 16 Mei sampai 8 Juli 2022. Mereka yang boleh mendaftar sebagai peserta adalah seluruh mahasiswa dengan jenjang sarjana, magister, hingga doktoral, dan startup tanah air atau mancanegara.
Pendafar juga harus sudah memiliki setidaknya MVP (Minimum Viable Product). Nantinya, para pendaftar akan diseleksi untuk dapat melanjutkan ke tahap preliminary round.
Peserta yang lolos dari tahap preliminary round akan mengikuti sesi mentorship eksklusif selama dua pekan dari mitra Astranauts.
Mitra-mitra Astra yang akan menjadi mentor dalam sesi tersebut seperti, BCG, McKinsey, Accenture, Dalberg, AT Kearney, EY, Google, Microsoft, AWS, GK-Plug and Play.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mempercepat Transformasi Digital
Di tanggal 26 Agustus 2022, finalis yang terpilih bakal mempresentasikan produknya melalui Demo Day di hadapan dewan juri dan para ahli.
Astra menyebut, gelaran ini sejalan dengan proyeksi perusahaan untuk mempercepat transformasi digital, dan mendorong efektivitas proses bisnis dengan memperkenalkan berbagai inovasi baru.
Selain itu, program ini juga dinilai sebagai upaya untuk memperkuat ekosistem startup Astra, dan inisiatif dalam bidang digital serta teknologi.
"Kami mendukung masyarakat Indonesia untuk menjadi agile, dan tanggap dalam berinovasi dengan beradaptasi dengan memaksimalkan berbagai peluang yang ada di tengah masifnya perkembangan teknologi saat ini," tambah Paul.
Astra menyebut ada total hadiah ratusan juta rupiah yang disiapkan untuk para pemenang.
Peserta juga berkesempatan untuk berkolaborasi dan bergabung sebagai bagian dari komunitas startup Astra, serta mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan perusahaan.
Advertisement
Investasi BUMN ke Startup Digital Akan Cetak Nilai Sinergi Tinggi
Menurut laporan e-Conomy SEA 2021 yang dikeluarkan Google, Bain & Company menyebut Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Potensi ekonomi digital Indonesia bahkan diprediksi bisa mencapai US$ 146 miliar atau sekitar Rp 2.138 triliun pada 2025.
Potensi ini kemudian membuat perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepincut untuk berinvestasi di perusahaan digital.
Menteri BUMN Erick Thohir bahkan sampai membuat Merah Putih Fund untuk mengakomodasi perusahaan rintisan (startup) digital nasional guna mendapatkan pendanaan dari perusahaan BUMN.
Peneliti dari Center for Digital Society (CfDS), Anisa Pratita Kirana Mantovani, menilai wajar kalau perusahaan swasta dan BUMN berinvestasi di perusahaan digital.
Menurutnya investasi di perusahaan/startup digital yang dilakukan swasta dan BUMN ini diharapkan dapat menjadi solusi digital yang lengkap dengan nilai sinergi (synergy value) yang cukup tinggi.
Strategi Digitalisasi
Investasi ini bisa dikatakan sebagai bagian dari strategi digitalisasi besar yang dilakukan oleh swasta dan BUMN di industri digital.
"Investasi yang dilakukan swasta dan BUMN di perusahaan/startup teknologi pasti sudah melalui penilaian risk management yang ketat," kata Anisa, dikutip Selasa (17/5/2022).
"Tujuan utama investasi di perusahaan digital yang dilakukan adalah untuk mencari nilai tambah, sehingga perusahaan swasta dan BUMN tadi memiliki bisnis lain di luar bisnis intinya yang selama ini sudah mereka jalankan," sambungnya.
Anisa memberikan contoh, investasi yang dilakukan Telkomsel di GoTo menciptakan kolaborasi yang bersifat strategis.
Antara lain berupa program khusus untuk mitra Gojek, easy on boarding mitra Gojek untuk menjadi reseller Telkomsel, akses mudah di GoShop, dan fitur seperti number masking.
(Dio/Ysl)
Advertisement