Pendapatan Aplikasi Pendidikan di Eropa Capai Rp 3,4 Triliun per September 2022

Dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, pendapatan aplikasi pendidikan di Eropa melampaui USD 220 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun.

oleh M Hidayat diperbarui 16 Nov 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi belajar online
Ilustrasi belajar online

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower merilis laporan State of Education Apps in Europe.

Menurut laporan itu, aplikasi pendidikan mengalami pertumbuhan pada kuartal ketiga 2022 (Q3 2022), meskipun ada sedikit perlambatan dalam hal pemasangan paruh pertama tahun ini.

"Unduhan aplikasi Pendidikan teratas tumbuh lebih dari 4 persen secara tahunan (Year over Year, tahun ke tahun), sementara pengeluaran konsumen bulanan secara signifikan melebihi tahun-tahun sebelumnya, termasuk rekor yang tercatat pada April 2020," ujar Sensor Tower, dikutip Rabu (16/11/2022).

Orang Eropa habiskan lebih dari USD 550 Per Menit untuk aplikasi pendidikan

Dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, pendapatan aplikasi pendidikan di Eropa melampaui USD 220 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun. Itu naik sekitar 14 persen secara tahunan, jika dibandingkan dengan periode Januari-September 2021.

Aplikasi belajar bahasa Duolingo menjadi aplikasi dengan pendapatan tertinggi. Ia terhitung berkontribusi sekitar sepertiga dari total belanja di aplikasi pendidikan teratas di wilayah tersebut.

Selain itu, Sensor Tower juga mencatat bahwa aplikasi pendidikan terus mengalami tren positif di kalangan orang Eropa. 

Menurut Sensor Tower, pengguna di Eropa secara rata-rata menghabiskan lebih dari USD 550 per menit untuk transaksi pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) dan langganan (subscription) di aplikasi teratas dalam kategori tersebut dalam tiga kuartal pertama tahun 2022.

 

Gamifikasi DuoLingo

Di dalam laporan Sensor Tower, Duolingo tercatat memimpin dalam hal waktu yang dihabiskan dengan pendekatan gamifikasi yang unik.

Pada kuartal kedua 2022 (Q2 2022), Duolingo memiliki durasi sesi tertinggi di antara kelompok aplikasi belajar bahasa teratas, termasuk Busuu, Babbel, dan Rosetta Stone.

Bagian dari keunggulan Duolingo dalam waktu yang dihabiskan dapat dikaitkan dengan strategi gamifikasinya. 

Aplikasi tersebut membuat pengguna seluler tetap terlibat dengan serangkaian fitur, termasuk pemberitahuan harian, kemampuan untuk mendapatkan poin pengalaman (eXperience Point, XP) untuk menyelesaikan pelajaran, dan penggunaan permata—semacam mata uang di dalam aplikasi.

 

Peluang Pertumbuhan untuk Google Classroom di Pasar Utama Eropa

Juga tercatat bahwa Google Classroom dapat tumbuh lebih besar di negara-negara utama Eropa seperti Prancis, Turki, dan Jerman. Aplikasi garapan Google itu menguasai sebagian kecil pasar Komunikasi Sekolah seluler pada tiga kuartal pertama tahun 2022.

Di Android, pengguna aplikasi Google tertentu memiliki peluang lebih besar untuk menggunakan Google Classroom selama periode 30 hari jika dibandingkan dengan konsumen yang tidak menggunakan aplikasi tersebut.

Aplikasi seperti Google Meet dan Google Drive masing-masing menghasilkan 23,5 persen dan 4,2 persen peningkatan peluang.

Prancis, Turki, dan Jerman termasuk di antara 10 pasar Eropa teratas untuk unduhan Google Meet dan dalam lima besar untuk pemasangan Google Drive dalam tiga kuartal pertama tahun 2022.

Mengingat peningkatan kemungkinan penggunaan ini dan rekam jejak Google di negara-negara ini, Google Classroom mungkin memiliki peluang signifikan untuk mengembangkan pangsa pasarnya lebih lanjut di pasar ini.

Infografis Aturan Aplikasi Transportasi (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Aturan Aplikasi Transportasi
Infografis Aturan Aplikasi Transportasi (liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya