Liputan6.com, Jakarta Layanan cloud gaming Google Stadia, akhirnya secara resmi menutup platform-nya pada 18 Januari 2023 waktu setempat.
Ucapan terima kasih kepada para pemain, mitra, tim, komunitas, dan penggemar pun disampaikan melalui akun Twitter resmi Google Stadia @Stadia.
Baca Juga
5 Potret Manis Raffi Ahmad dan Ketiga Anaknya Beri Kejutan Spesial untuk Nagita Slavina di Hari Ibu
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Top 3 Islami: 1 Dosa yang Membuat Ibadah Sia-Sia di Hari Kiamat, Cara Dapat Rezeki Tak Diduga Berdasar Al-Qur'an
"Per 11.59 malam PT hari ini, kami undur diri dari cloud. Kalian semua akan tetap baik satu sama lain, dan tetaplah aman di luar sana," tulis pesan tersebut, dikutip Kamis (19/1/2023).
Advertisement
Melalui unggahan Twitter itu, Google juga merilis sebuah video credit yang berisi tim di balik Stadia, sebagai bentuk apresiasi untuk orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Jelang akhir hayatnya, beberapa hari sebelum resmi disuntik mati, Google Stadia masih sempat merilis game terakhirnya yang berjudul Worm Game. Mengutip 9to5google, ini adalah game pertama buatan mereka.
Dalam deskripsinya dijelaskan bagaimana ini adalah judul sederhana yang digunakan untuk menguji banyak fitur Stadia, dimulai jauh sebelum peluncuran publik pada tahun 2019, sampai tahun 2022.
Sayangnya, platform ini belum sempat benar-benar hadir secara resmi untuk para gamer di Indonesia sebelum akhirnya mati.
Dimatikannya Stadia sebenarnya sudah diumumkan di bulan Desember 2022 yang lalu, secara langsung oleh Phil Harrison, wakil presiden dan GM, Stadia di laman web Google.
“Meskipun Stadia dibangun di atas fondasi teknologi kuat, ternyata belum mampu memikat pengguna yang diharapkan," kata Phil, sebagaimana dikutip dari laman web Google, Jumat (20/9/2023).
Keputusan Sulit
Harrison kala itu juga menyebutkan, "Karena hal ini, kami harus membuat keputusan sulit untuk mulai menghentikan layanan streaming Stadia."
Walau Google Stadia setop beroperasi, Google melihat peluang besar untuk menerapkan teknologi Stadia ke layanan lain, seperti YouTube, Google Play, dan AR.
Tak hanya itu, "perusahaan juga dapat menyediakan teknologi ini untuk mitra industri yang sejalan dengan kami dalam melihat masa depan dunia gim."
Lebih lanjut, Google juga menyebutkan, mereka akan mengembalikan uang bagi pengguna yang membeli hardware Stadia melalui Google Store.
Selain itu, mereka juga akan mengembalikan seluruh uang bagi mereka yang sudah membeli game dan konten tambahan di Stadia store. Raksasa mesin pencari itu berharap, proses pengembalian dana tersebut akan selesai pada pertengahan Januari 2023.
To our players and partners, our team, community and fans: thank you, for everything.
— Stadia ☁️🎮 (@GoogleStadia) January 18, 2023
As of 11:59pm PT today, we're signing off from the cloud. Y'all be good to each other, and stay safe out there.
☁️ 🎮 pic.twitter.com/aCr0gW8IQq
Advertisement
Google Kembangkan Tracker Pesaing AirTag
Sebelumnya, Google dikabarkan sedang mengembangkan alat pelacak atau tracker.
Menurut leaker Kuba Wojciechowski yang cukup terpercaya, alat pelacak Google ini tengah dikembangkan untuk menjadi pesaing langsung bagi AirTag Apple. Menurut bocoran dari sumber yang sama, kode nama untuk produk ini adalah "grogu."
Grogu adalah nama asli dari Baby Yoda dari serial TV Disney Plus, The Mandalorian. Nama ini dianggap lucu, karena pada dasarnya, Grogu adalah akseseori kecil untuk The Mandalorian.
Menurut Wojciechowski, pelacak Google ini diklaim akan sangat mirip dengan AirTag. Perangkat ini bisa meliputi speaker yang hadir dalam berbagai warna dan dukungan konektivitas Bluetooth Low Energy serta ultra-wideband (UWB).
Bagian terakhir dianggap sangat menarik mengingat pada Pixel 6 series, Google juga menghadirkan teknologi UWB serupa. Kendati demikian, Google belum memberikan substansi nyata apa pun dengan teknologi ini.
Belum Ada Informasi Lanjutan
Dengan merilis tracker grogu, Google bisa menggunakan teknologi ini dengan memungkinkan pengguna mendapatkan data lokasi yang spesifik untuk pelacak mereka.
Sayangnya, belum ada informasi apa pun tentang nama asli produk tracker Google ini. Selain itu belum diketahui kapan pesaing AirTag ini akan diluncurkan ke pasaran.
Bisa jadi, Google akan mengumumkan teknologi ini di Google I/O pada musim semi mendatang dan meluncurkan produk pada bulan Oktober di acara hardware tahunannya.
(Dio/Isk)
Advertisement