Google Stadia Resmi Mati, Sempat Rilis Game Terakhir Jelang Akhir Hayat

Jelang akhir hayatnya, beberapa hari sebelum resmi disuntik mati, Google Stadia masih sempat merilis game terakhirnya yang berjudul Worm Game.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Jan 2023, 13:46 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2023, 13:46 WIB
Stadia
Spesifikasi Google Stadia. (Doc: Google)

Liputan6.com, Jakarta Layanan cloud gaming Google Stadia, akhirnya secara resmi menutup platform-nya pada 18 Januari 2023 waktu setempat.

Ucapan terima kasih kepada para pemain, mitra, tim, komunitas, dan penggemar pun disampaikan melalui akun Twitter resmi Google Stadia @Stadia.

"Per 11.59 malam PT hari ini, kami undur diri dari cloud. Kalian semua akan tetap baik satu sama lain, dan tetaplah aman di luar sana," tulis pesan tersebut, dikutip Kamis (19/1/2023).

Melalui unggahan Twitter itu, Google juga merilis sebuah video credit yang berisi tim di balik Stadia, sebagai bentuk apresiasi untuk orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Jelang akhir hayatnya, beberapa hari sebelum resmi disuntik mati, Google Stadia masih sempat merilis game terakhirnya yang berjudul Worm Game. Mengutip 9to5google, ini adalah game pertama buatan mereka.

Dalam deskripsinya dijelaskan bagaimana ini adalah judul sederhana yang digunakan untuk menguji banyak fitur Stadia, dimulai jauh sebelum peluncuran publik pada tahun 2019, sampai tahun 2022.

Sayangnya, platform ini belum sempat benar-benar hadir secara resmi untuk para gamer di Indonesia sebelum akhirnya mati.

Dimatikannya Stadia sebenarnya sudah diumumkan di bulan Desember 2022 yang lalu, secara langsung oleh Phil Harrison, wakil presiden dan GM, Stadia di laman web Google.

“Meskipun Stadia dibangun di atas fondasi teknologi kuat, ternyata belum mampu memikat pengguna yang diharapkan," kata Phil, sebagaimana dikutip dari laman web Google, Jumat (20/9/2023).

 

Keputusan Sulit

Google Stadia
Berapa harga layanan Google Stadia. (Doc: Google Stadia)

Harrison kala itu juga menyebutkan, "Karena hal ini, kami harus membuat keputusan sulit untuk mulai menghentikan layanan streaming Stadia."

Walau Google Stadia setop beroperasi, Google melihat peluang besar untuk menerapkan teknologi Stadia ke layanan lain, seperti YouTube, Google Play, dan AR.

Tak hanya itu, "perusahaan juga dapat menyediakan teknologi ini untuk mitra industri yang sejalan dengan kami dalam melihat masa depan dunia gim."

Lebih lanjut, Google juga menyebutkan, mereka akan mengembalikan uang bagi pengguna yang membeli hardware Stadia melalui Google Store.

Selain itu, mereka juga akan mengembalikan seluruh uang bagi mereka yang sudah membeli game dan konten tambahan di Stadia store. Raksasa mesin pencari itu berharap, proses pengembalian dana tersebut akan selesai pada pertengahan Januari 2023.

Google Kembangkan Tracker Pesaing AirTag

Apple
Tampilan Apple AirTag yang baru saja diperkenalkan. (Foto: Apple)

Sebelumnya, Google dikabarkan sedang mengembangkan alat pelacak atau tracker.

Menurut leaker Kuba Wojciechowski yang cukup terpercaya, alat pelacak Google ini tengah dikembangkan untuk menjadi pesaing langsung bagi AirTag Apple. Menurut bocoran dari sumber yang sama, kode nama untuk produk ini adalah "grogu."

Grogu adalah nama asli dari Baby Yoda dari serial TV Disney Plus, The Mandalorian. Nama ini dianggap lucu, karena pada dasarnya, Grogu adalah akseseori kecil untuk The Mandalorian.

Menurut Wojciechowski, pelacak Google ini diklaim akan sangat mirip dengan AirTag. Perangkat ini bisa meliputi speaker yang hadir dalam berbagai warna dan dukungan konektivitas Bluetooth Low Energy serta ultra-wideband (UWB).

Bagian terakhir dianggap sangat menarik mengingat pada Pixel 6 series, Google juga menghadirkan teknologi UWB serupa. Kendati demikian, Google belum memberikan substansi nyata apa pun dengan teknologi ini.

 

Belum Ada Informasi Lanjutan

Apple AirTag. Dok: Apple
Apple AirTag. Dok: Apple

Dengan merilis tracker grogu, Google bisa menggunakan teknologi ini dengan memungkinkan pengguna mendapatkan data lokasi yang spesifik untuk pelacak mereka.

Sayangnya, belum ada informasi apa pun tentang nama asli produk tracker Google ini. Selain itu belum diketahui kapan pesaing AirTag ini akan diluncurkan ke pasaran.

Bisa jadi, Google akan mengumumkan teknologi ini di Google I/O pada musim semi mendatang dan meluncurkan produk pada bulan Oktober di acara hardware tahunannya.

(Dio/Isk)

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya