Liputan6.com, Jakarta - Setelah diakuisisi Google sejak 2019, Fitbit menghadapi masa depan yang suram dengan sejumlah perubahan yang disayangkan.
Google disebut membeli Fitbit hanya untuk mendapatkan ide bagus dari perangkat tersebut dan memasukkannya ke jajaran produk baru miliknya.
Baca Juga
Dalam beberapa laporan komunitas Fitness yang dikutip dari Gizchina, Selasa (18/4/2023), perangkat Fitbit mulai kehilangan fitur-fitur andalannya secara progresif. Rupanya, saat itu Google juga sedang mengerjakan produk smartwatch pertamanya yang disebut Pixel Watch.
Advertisement
Pengalaman data kesehatan Fitbit dan tampilannya yang ramah pengguna pun memberikan perusahaan tersebut keuntungan untuk peluncuran produknya. Pixel Watch sendiri dikembangkan selama beberapa tahun hingga akhirnya mencapai pasar pada akhir 2022 lalu.
Jam tangan pintar buatan Google itu kini memiliki teknologi kesehatan yang telah lama tersedia di Fitbit, bahkan beberapa fitur lain yang lebih canggih. Alih-alih menghentikan Fitbit, Google membuatnya kurang relevan dengan menghapus fitur yang berdampak kuat pada komunitas pengguna, seperti Fitbit Challenges dan Groups.
Tak hanya itu, dukungan untuk Pandora dan Deezer juga dihilangkan sehingga memaksa pengguna Fitbit untuk mengakses musik secara offline. Dihapusnya Fitbit Connect pun membuat pengguna kehilangan akses untuk memasangkan perangkat dengan komputer untuk mengunggah playlist musik.Â
Laporan Gizchina juga menyebutkan, Google telah mematikan fasilitas bagi pengembang untuk membuat aplikasi pihak ketiga pada Fitbit OS. Keputusan ini tidak lain untuk membuat Wear OS semakin banyak menarik pengguna.
Kini, masa depan Fitbit yang mewakili era perangkat pintar sudah tidak dapat dikatakan cerah. Kemungkinan besar Fitbit akan hadir sebagai produk sederhana tanpa OS pintar atau hanya menjadi semacam aplikasi dan layanan.
Kendati demikian, bukan hal yang mustahil pula jika Google akhirnya akan menghentikan produk ini segera setelah Pixel Watch menggantikannya.Â
Kilas Balik Perkembangan Fitbit dalam Pasar Smartwatch
Bagi yang belum banyak mengenalnya, Fitbit pada mulanya merupakan alat pelacak kebugaran sederhana yang diluncurkan pada tahun 2009. Perusahaan ini debut dengan pedometer clip-on sederhana yang menggunakan detektor gerakan untuk melacak jarak yang ditempuh, perkiraan kalori yang telah dibakar, dan memiliki monitor untuk menunjukkan kualitas tidur pengguna.
Pedometer Fitbit secara otomatis mengirim semua data ke komputer pengguna melalui software kecil yang dikenal sebagai Fitbit Connect.Â
Pada tahun 2013, Fitbit memasuki segmen jam tangan dengan meluncurkan Fitbit Flex yang diikuti seri Fitbit Force, Charge, Alta, Ionic, dan Inspire. Fitbit Alta pun menjadi salah satu merek yang populer berkat fitur berbasis kebugarannya yang kuat.Â
Setelah bertahun-tahun eksis, berbagai merek produk smartwatch lain bermunculan dan menjadi pesaing Fitbit, seperti Apple Watch dan beberapa merek asal China. Berkat maraknya kompetisi ini, Fitbit ditempatkan di tengah pasar dan mulai kehilangan sebagian relevansinya.
Perusahaan pun berupaya menciptakan sumber pendapatannya yang berbeda dengan menghadirkan Fitbit Premium. Layanan ini menawarkan pengguna rangkuman data yang lebih baik, meditasi, dan beberapa panduan latihan kebugaran.
Namun sayangnya, akuisisi Google tidak menyelamatkan Fitbit dari pasar yang tengah jenuh. Fitbit kini terancam berhenti beroperasi dan digantikan oleh Pixel Watch yang telah mengadopsi sebagian besar fitur-fitur perangkat tersebut.
Advertisement
Prediksi Peluncuran Pixel Watch 2 di Tahun 2023
Lini perangkat Google mengalami pertambahan yang sangat penting di tahun 2023 ini. Biasanya, perusahaan mengumumkan produk Pixel baru di sepanjang tahun. Berdasarkan berbagai rumor, laporan, jadwal peluncuran yang biasa dilakukan perusahaan, terdapat beberapa perangkat Google yang diharapkan akan rilis tahun ini, salah satunya Pixel Watch 2.Â
Google belum membahas rencana untuk jam tangan Pixel baru dan belum banyak pula bocoran yang beredar. Namun mengikuti jadwal tahunan Google Pixel dan pesaingnya, yaitu Apple Watch dan Samsung Galaxy Watch, tidak mengherankan jika Pixel Watch mengikutinya.
Berdasarkan seri terdahulunya, kemungkinan Pixel Watch 2 akan kembali membawa desain yang sama.
Diprediksi, perangkat ini akan menggunakan Wear OS versi terbaru dan memiliki masa pakai baterai lebih lama dengan fitur pelacakan kesehatan tambahan.Â
Lebih Banyak Fitur AI di Platform Google
Di sisi lain, berkat kesuksesan ChatGPT teknologi AI mulai merambah dan dinilai menjadi nilai jual utama pada produk milik berbagai perusahaan, tak terkecuali Google.Â
Perusahaan telah memperkenalkan chatbot pencarian, Bard, bertenaga AI. Selain itu, Google juga mengumumkan fitur AI baru untuk Gmail dan Google Docs yang mampu membuat draf dan menulis ulang email.
Di samping itu, Google juga telah membahas peningkatan otomasi seperti terjemahan otomatis dan transkripsi untuk video, serta pembaruan Google Search yang membuatnya lebih baik dalam menangani pertanyaan dengan gabungan teks dan gambar.
Dengan semua perhatian yang diperoleh Microsoft Bing berkat penggabungan AI-nya, Google kemungkinan akan menjadikan AI dan Google Search sebagai inti dari presentasinya di I/O mendatang.
Advertisement