Liputan6.com, Jakarta - Startup edutech Zenius memutuskan untuk menutup operasional setelah 20 tahun beroperasi. Informasi tentang Zenius tutup ini berawal dari unggahan di akun Instagram @ecommurz beberapa jam lalu.
Melalui keterangan resmi, disebutkan kalau Zenius yang berdiri sejak 2004 ini menyebut saat ini pihaknya mengalami tantangan operasional. Oleh karenanya, perusahaan memutuskan untuk menghentikan operasional secara sementara.
Baca Juga
"Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik," kata CEO Zenius Sabda PS dalam pernyataan yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (4/1/2023).Â
Advertisement
Lebih lanjut, pihak startup edutech Zenius juga menyebutkan penyesalannya karena keputusan ini akan membuat para pengguna tak nyaman dan mengecewakan banyak pihak.
"Kami menyadari bahwa keputusan ini akan mengecewakan banyak pihak terutama para pengguna setia kami, yang mendukung dan mempercayai kami selama ini," kata Sabda ini.
Startup Zenius pun meminta maaf dan berterima kasih atas kepercayaan pengguna.
"Terima kasih telah menjadi bagian dari Zenius di 20 tahun terakhir," kata Sabda dalam pernyataannya.
Sempat PHK Karyawan
Sekadar informasi, krisis yang dialami Zenius sebelumnya juga terjadi saat perusahaan memutuskan untuk PHK lebih dari 200 karyawan pada Mei 2022.
Saat itu Zenius menyebut, PHK karyawan dilakukan karena pihaknya terdampak kondisi ekonomi makro yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Saat itu, 200 karyawan Zenius yang di-PHK akan mendapatkan pesangon sesuai peraturan.
Â
Advertisement
Disuntik Dana MDI Ventures, Bagian Grup Telkom
Zenius dalam perjalanannya juga pernah mendapatkan pendanaan dari MDI Ventures, perusahaan modal ventura bagian dari Telkom Indonesia.
Secara akumulatif Zenius telah mengumpulkan lebih dari USD 40 juta atau sekitar Rp 575 miliar pasca pendanaan ini.
Investor lainnya yang telah terlibat di pendanaan Zenius adalah Northstar Group, Alpha JWC, Openspace Ventures, Beacon Venture Capital.
Â
Akuisisi Primagama
Zenius sebelumnya pada dua tahun lalu juga mengumumkan telah mengakuisisi lembaga bimbingan belajar Primagama.
"Bergabungnya Primagama ke Zenius merupakan gabungan antara dua ahli di bidang pendidikan yang akan menciptakan inovasi-inovasi terbaik ke depannya demi memajukan kualitas pendidikan Indonesia di masa mendatang," ujar Chief Product and Growth Officer di Zenius, Sony Radhityo, saat itu.
Advertisement