Liputan6.com, Jakarta - Dalam konferensi pers LG World Premiere di sela ajang Consumer Electronics Show (CES 2024) di Las Vegas, Amerika Serikat, CEO LG William Cho menyampaikan tujuan ambisius perusahaan untuk bertransformasi menjadi solusi bagi kehidupan cerdas.
Bermodalkan visi tersebut, LG akan memperlebar bisnisnya. Tak hanya menjadi pendukung aktivitas pengguna di rumah, tapi merambah ke beragam ruang termasuk mobilitas, komersial, dan virtual.
Baca Juga
LG pun memiliki tujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan berfokus pada lima elemen utama. Dirangkum dalam 3C2S, kelimanya yaitu Kepedulian (Care), Konektivitas (Connectivity), Kustomisasi (Customization), Pelayanan (Servitization) dan Keberlanjutan (Sustainability).
Advertisement
Sepanjang konfrensi pers, Cho juga menyoroti karakteristik unik solusi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) LG, dimulai dari kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan kekayaan data, baik dalam skala maupun kualitasnya.
"Di antara 500 hingga 700 juta produk LG yang digunakan di seluruh dunia hingga saat ini, banyak yang telah dilengkapi sensor cerdas dengan dukungan AI. Dukungan ini dioptimalkan untuk mempelajari dan menganalisis pola kehidupan pengguna, baik secara fisik maupun emosional," kata Cho, dikutip Rabu (10/1/2023).
Memanfaatkan data dari kehidupan nyata inilah yang menurutnya menjadi keuntungan tersendiri bagi LG bila dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengandalkan data berbasis internet untuk pengembangan AI.
"Sebab, kumpulan data ini memberikan wawasan berharga mengenai interaksi pengguna dan perangkat, lingkungan pengguna, pola perilaku, dan emosi," Cho menambahkan.
Data multi aspek yang dikumpulkan dari perangkat yang saling terhubung ini, dikatakannya, menyokong LG dalam mendapat gambaran lebih lengkap tentang kehidupan penggunanya di rumah.
“Dengan bermodalkan hal tersebut memungkinkan LG memberikan solusi gaya hidup lebih baik dan cerdas,” ucap William Cho.
LG AI Brain
Cho kemudian menjabarkan peran integral yang dimainkan LG AI Brain, mesin pemrosesan canggih yang digerakkan Large Language Model (LLM) LG.
Dengan memanfaatkan besarnya data pengguna, LG AI Brain memperkirakan kebutuhan pengguna tak hanya berdasarkan interaksi antara pengguna dan produk, tetapi juga pembelajaran kontekstual.
"Pembelajaran kontekstual yang dimaksud adalah melakukan proses penalaran tingkat lanjut dan menghasilkan solusi optimal melalui pengaturan tindakan perangkat fisik," Cho menjelaskan.
Semua itu diklaim memungkinkan LG memberikan layanan dan pengalaman cerdas di berbagai ruang kehidupan pengguna.
“Semuanya disampaikan dengan cara lebih cerdas dan efisien. Menunjukkan perhatian yang tertanam dalam konsep kecerdasan yang penuh afeksi dari LG,” ujar Cho.
Advertisement
Kecerdasan yang Bertanggung Jawab
Dalam pengembangan solusi AI pada tiap perangkatnya, LG pun dikatakan Cho sangat menyadari penggunaan AI dengan cara etis dan tanggung jawabnya atas dampak serta konsekuensi dalam keputusan dan tindakan.
Sejalan dengan upaya mengembangkan sistem AI yang bermanfaat bagi seluruh pengguna, LG pun mendorong tumbuhnya perilaku aman dan menjamin keamanan semua data pribadi yang dikumpulkan.
Yang menonjol dari komitmen ini adalah sistem keamanan data perusahaan, LG Shield. Sistem keamanan data ini dirancang melindungi data dan informasi pribadi di setiap tahap proses, mulai dari pengumpulan dan penyimpanan hingga pemanfaatan.
Didedikasikan untuk mewujudkan kecerdasan yang bertanggung jawab, LG bertujuan untuk melampaui tolok ukur industri yang disyaratkan dalam penerapan AI.
Dalam pidato penutupnya di LG World Premiere, William Cho juga menekankan pendekatan LG terhadap AI berakar kuat pada keyakinan bahwa pelanggan harus memiliki kendali penuh.
“Ini adalah janji kuat dan tanpa kompromi yang memotivasi kami menciptakan kehidupan lebih baik bagi pengguna, bahkan di era AI,” Cho memungkaskan.
Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan. (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement