Liputan6.com, Jakarta Red Hat Asia Pasifik mengungkapkan beberapa tren dan prediksi teknologi di sektor bisnis di Asia Pasifik pada 2024, di mana kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) jadi salah satu sorotan.
Seperti diketahui, di 2023, dunia sudah terpikat dengan perbincangan soal AI, ChatGPT, dan berbagai kemajuan teknologi lainnya.
Baca Juga
"Ini seharusnya tidak dilihat sebagai tantangan namun peluang untuk membuka berbagai kemungkinan besar yang dibawa teknologi baru tersebut," kata Vony Tjiu, Country Manager Indonesia, Red Hat.
Advertisement
Melalui siaran pers yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (19/1/2024), Red Hat Asia Pasifik pun mengungkapkan ada tiga tren kunci yang dinilai akan memberikan dampak signifikan, bagi wilayah Asia Pasifik pada tahun 2024.
1. Melihat melampaui cloud
Kemajuan dalam analitik data dan yang terbaru, kemampuan generative AI (gen AI) untuk menarik dan menganalisa data yang tak terstruktur, telah memungkinkan bisnis untuk memanfaatkan lebih banyak data mereka.
Menurut Vony, ini juga berakibat pada meningkatnya permintaan akan data, di mana menyimpan dan memproses semua data ini di cloud mungkin bukan lagi pilihan yang paling efisien.
Bisnis bisa mendapatkan "edge" (keunggulan) dengan mengintegrasikan komputasi edge ke dalam strategi cloud mereka saat ini, mengelola anggaran dan beban kerja dengan lebih efisien.
Komputasi edge akan terus berkembang di Asia Pasifik dan diperkirakan akan tumbuh dari USD 43,7 miliar tahun 2023 menjadi USD 81 miliar pada tahun 2027.
"Di tahun baru ini, kemungkinan besar kita akan melihat perusahaan terus menemukan cara untuk mengoptimalkan biaya dan efisiensi operasional, sebagai contoh, dalam bentuk komputasi tanpa server," kata Vony,
"Solusi open source juga memungkinkan bisnis ini untuk menyesuaikan infrastruktur mereka sesuai dengan kebutuhan, sehingga mencapai tahap kustomisasi yang lebih tinggi dan kendali dalam skala lebih besar," imbuhnya.
2. Laju inovasi terus digenjot AI
Vony meyakini bahwa AI bakal terus jadi prioritas perusahaan di tahun 2024, karena ini mengubah hampir semua industri, serta berdampak pada masyarakat dengan cara yang baru mulai dipahami.
"Walaupun AI akan memicu inovasi tools baru melebihi model dasar, open source lah yang bisa mendukung lonjakan dalam aplikasi dengan gen AI ini, sehingga para pemimpin bisnis bisa mengatasi laju dan skala perubahan dengan percaya diri."
Di tahun 2023, terlihat ada peningkatan besar terbesar dalam kontributor open source pemula di GitHub, dengan komunitas pengembang di Asia Pasifik yang mendorong pertumbuhan cukup besar.
Sebagai contoh, hub ekonomi seperti India memimpin di wilayah ini dengan lebih dari 13,2 juta pengembang, tumbuh lebih dari 30 persen year-on-year.
Hanya dalam enam bulan, ada lebih dari dua kali lipat proyek generative AI dibandingkan dengan tahun 2022.
Namun Vony mengingatkan, saat terjadi peralihan ke AI untuk mengatasi tantangan terbesar dan mengurangi efisiensi di tempat kerja, perusahaan harus memastikan bahwa AI inklusif dalam akses, keterampilan, dan pengetahuan.
"Pemimpin perusahaan harus memberikan contoh dan mengarahkan perusahaannya bergerak menuju cara kerja masa depan agar bisa beradaptasi dan berkembang," kata Vony.
Advertisement
3. Keamanan terus jadi prioritas
ChatGPT membuat AI generatif sebuah kesadaran mainstream ke depan, mengubah cara orang memandang kecerdasan buatan, dan menggunakannya untuk meningkatkan alur kerja bisnis dan efisiensi sumber daya di tengah ketidakpastian ekonomi.
Namun, bagaimana cara menggunakan teknologi ini juga menjadi sebuah kekhawatiran.
Menurut laporan Red Hat 2023 Global Tech Outlook, para pemimpin bidang IT sudah menyatakan bahwa keamanan tetap menjadi prioritas pendanaan utama. Ketika akses data menjadi semakin besar di era informasi saat ini, privasi dan keamanan menjadi semakin signifikan.
"Sama dengan komunitas open source, kami mengharapkan melihat peningkatan dalam pemeriksaan menyeluruh untuk software dan komponen yang digunakan," kata Vony.
Sebagai contoh, dalam bentuk tools analisis yang lebih kuat dan pengujian keamanan otomatis untuk mengidentifikasi kerentanan apapun di awal proses pengembangan.
Pergeseran paradigma ini secara potensial bisa berdampak terhadap cara kerja pengembang, dengan penekanan yang lebih besar untuk menjadikan keamanan sebagai pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan terkait desain tertentu.
Vony pun berharap agar fokus berkelanjutan terhadap keamanan, juga akan mengubah cara perusahaan mengelola data mereka. "Untuk mengambil informasi yang paling efektif dari data, mereka harus memastikan data tersebut akurat dan di waktu yang tepat," ujarnya.
"Kita akan melihat semakin banyak perusahaan memberikan perhatian lebih terhadap asal dari data, di mana mereka mendapatkan gambaran umum mengenai asalnya, integritas dan keaslian data mereka."
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement