Liputan6.com, Jakarta - Instagram terus berupaya memberikan pengalaman yang aman dan positif untuk pengguna di semua usia, terutama remaja. Untuk itu, platform tersebut baru-baru ini mengumumkan uji coba fitur baru bagi para pengguna.
Mengutip informasi dari blog Instagram, Kamis (20/11/2024), platform tersebut kini memberikan pengguna lebih banyak kendali atas rekomendasi konten yang mereka terima.
Baca Juga
Disebutkan, Instagram kini sedang melakukan uji coba mereset rekomendasi konten. Cukup dengan beberapa langkah saja, pengguna dapat menghapus rekomendasi konten di laman Explore Instagram, Reels, dan Feed, lalu memulainya dari awal.
Advertisement
Kemudian, rekomendasi akan kembali dipersonalisasi berdasarkan interaksi pengguna dengan konten dan akun tertentu. Saat mereset, pengguna juga dapat meninjau akan yang diikuti dan berhenti mengikuti akun yang tak lagi diinginkan.
"Rekomendasi Anda akan mulai dipersonalisasi lagi seiring waktu, menampilkan konten baru berdasarkan konten dan akun yang berinteraksi dengan Anda," tulis Instagram dalam blog perusahaan.
Tidak hanya itu, Instagram juga bekerja sama dengan para ahli, seperti Joanna dan Clea dari The Home Edit.
Mereka akan memberikan tips pada orang tua tentang cara mengatur akun Instagram mereka termasuk anak, yang sebenarnya mirip seperti mengatur rumah.
Dengan demikian, pengguna dapat mengevaluasi konten yang mereka lihat dan mencari konten yang sesuai minat.
"Fitur baru, yang akan segera diluncurkan secara global, dibuat berdasarkan alat yang kami tawarkan agar orang-orang dapat menyusun apa yang mereka lihat dalam rekomendasi mereka," tulis perusahaan lebih lanjut.
Tool Instagram Bantu Pengguna Kontrol Konten
Selain fitur reset rekomendasi, platform milik Meta itu sebenarnya juga menyediakan beberapa tool lain untuk membantu pengguna mengontrol apa yang mereka lihat.
Sebagai contoh, pengguna dapat menginformasikan Instagram mengenai konten yang ingin dan tidak ingin mereka lihat. Hal itu dapat dilakukan mengetuk tiga titik di sudut unggahan kemudian memilih opsi Interested atau Not interested.
Pengguna juga dapat menyembunyikan konten dengan kata atau frasa dalam caption lewat fitur Hidden Words. Pengguna remaja juga bisa memanfaatkan fitur Close Friends agar bisa mengontrol siapa saja yang bisa melihat Stories mereka.
Lalu, di bagian Your Activity pada pengaturan, pengguna remaja juga dapat mengelola semua interaksi sebelumnya dalam satu tempat. Instagram juga mendorong remaja secara teratur meninjau akun yang mereka ikuti.
Advertisement
Meta Siap Luncurkan AI Adult Classifer untuk Deteksi Usia Remaja di Instagram
Di sisi lain, Meta baru-baru ini mengungkap rencananya untuk menggunakan AI guna mendeteksi remaja yang memalsukan umur mereka di Instagram.
Menurut laporan Bloomberg, fitur bernama “adult classifer” ini akan diluncurkan awal tahun depan.
Mengutip Engadget, Senin (18/11/2024), fitur tersebut akan mendeteksi pengguna di bawah 18 tahun dan otomatis menerapkan pengaturan privasi yang lebih ketat di akun mereka.
Allison Hatnerr, Direktur Manajemen Produk Meta, mengatakan kalau alat ini bakal mengecek berbagai faktor, mulai dari akun yang di-follow sampai konten yang sering di-like.
Kalau alat ini curiga kalau seseorang yang masih di bawah 18, akun mereka akan otomatis diatur ke akun remaja, meskipun umur yang tertulis di profil mereka beda.
Pengaturan Privasi Lebih Ketat
Fitur ini sebenarnya bagian dari upaya Meta untuk membuat pengaturan privasi lebih ketat, khususnya buat pengguna di bawah 16 tahun.
Jadi, kalau ada yang berusaha mengubah umur mereka, Meta bakal meminta bukti identitas, seperti ID atau video selfie yang di-upload ke Yoti (penyedia layanan verifikasi usia)
Teknologi ini sudah dipakai sebelumnya di Facebook Dating, dan Yoti pakai algoritma buat prediksi umur sesorang lewat fitur wajah.
Kendati demikian, masih belum diketahui seberapa akurat AI ini, Meta bakal kasih opsi banding buat yang terkena deteksi, meskipun masih dalam tahap perencanaan.
Jadi, buat kamu yang suka bohong soal umur di Instagram, siap-siap karena Meta bakal lebih pintar deteksi kamu, ya.
Fitur ini muncul juga setelah Meta mendapat tekanan hukum di AS, yang menuntut mereka buat lebih serius lindungin anak muda dari dampak buruk media sosial.
Advertisement