Industri Teknologi Kehilangan USD 13 Milyar Tahun Ini

Belanja konsumen di industri teknologi secara global akan turun tahun ini menjadi USD 1,06 triliun, turun USD 13 milyar dari tahun lalu.

oleh Denny Mahardy diperbarui 11 Jan 2014, 11:12 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2014, 11:12 WIB
joe-140110c.jpg

Pameran Consumer Electronics Show (CES) 2014 merupakan momen tahunan bagi perusahaan pembuat perangkat elektronik dan teknologi untuk unjuk gigi. Pesta gadget dunia yang digelar setiap tahun itu selalu diramaikan dengan berbagai perangkat dan inovasi teknologi terbaru yang dikembangkan perusahaan.

Hampir semua orang yang hadir di ajang pameran itu antusias melihat perkembangan industri teknologi dunia melalui produk-produk pameran. Namun, sebuah presentasi berisi ramalan tentang kondisi pasar yang akan terjadi di tahun 2014 menghancurkan mood sebagian orang yang hadir di ajang CES 2014.

Menurut Steve Koenig, Direktur Analisis Industri di Consumer Electronics Association (CEA), belanja konsumen di industri teknologi secara global akan turun tahun ini menjadi USD 1,06 triliun. Turunnya sekitar USD 13 milyar dibandingkan tahun lalu.

Belanja teknologi secara global hanya tumbuh sebesar 3% dari tahun 2012 hingga 2013 menjadi USD 1,07 triliun. Itu berarti industri harus bekerja ekstra untuk mendongkrak pendapatannya.

Lalu mengapa ini bisa terjadi? Menurut yang dilansir Bloomberg, Sabtu (11/1/2014), ini karena adanya pergeseran tren pasar dari perangkat smartphone high-end ke perangkat low-end. Menurut CEA tahun ini industri harus menjual lebih banyak perangkat mobile dibanding tahun lalu, namun dengan harga yang lebih murah agar bisa menjaring konsumen di pasar negara berkembang.

Penurunan pendapatan ini sudah dirasakan oleh Samsung. Raksasa perangkat elektronik asal Korea Selatan itu membukukan penurunan laba pertama kali sejak tahun 2011. 

Samsung adalah pembuat smartphone terbesar di dunia, dengan berbagai lini produk dan varian harga. Samsung menjual banyak ponsel murah dan harus menghabiskan lebih banyak biaya pemasaran untuk mendorong penjualan perangkat seri Galaxy miliknya. Inilah yang mempengaruhi pendapatan Samsung.

Samsung juga telah menghabiskan banyak biaya untuk memasarkan smartwatch Galaxy Gear. Lahirnya wearable device diharapkan bisa mendorong kembali penetrasi pasar dari produk teknologi. (den/dew)


Baca juga:
Samsung Galaxy Note 4 Akan Pakai Layar Tiga Sisi
Samsung Ungkap Waktu Peluncuran Galaxy S5
Parkir Mobil Makin Canggih, Cukup Pakai Ponsel




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya