Kartu ATM Nasabah Dibobol, Bank Mandiri Dianggap Lalai

"Pelajarannya bank besar saja bisa terjadi, bank kecil apa lagi," kata Pengamat Perbankan dari UGM, Paul Sutaryono.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Mei 2014, 17:39 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2014, 17:39 WIB
Kartu Debit Bank Mandiri
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Kemajuan teknologi informasi memungkinkan seseorang dapat dengan mudah bekerja dan juga mengakses data di manapun dia berada. Namun, di sisi lain kemajuan teknologi mengancam sistem informasi yang dimiliki oleh beberapa perusahaan, salah satunya perbankan.

"Dari sisi bank, jadi bank itu semakin tinggi perkembangan IT itu berarti semakin tinggi risiko IT di perbankan juga, jadi sebetulnya bukan bank kecil saja tapi bank besar juga," kata Pengamat Perbankan dari Universitas Gadjah Mada, Paul Sutaryono saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis Sabtu (17/5/2014).

Untuk itu, Sutaryono berpendapat perbankan jangan terlalu puas dengan sistem keamanan yang dimilikinya, terutama bank-bank besar di Indonesia. "Pelajarannya bank besar saja bisa terjadi, bank kecil apa lagi," tegas dia.

Apabila tidak dilakukan peningkatan kualitas sistem keamanan informasi yang dimiliki perbankan, Sutaryono menilai hal itu nantinya juga akan berdampak kerugian bagi perbankan itu sendiri.

Kerugian yang dimaksudkan Sutaryono dalam hal ini terdapat dua hal. Pertama adalah kerugian materi yang diterima akibat perbankan harus mengganti dana nasabah yang terbukti dicuri pihak berwenang akibat kelemahan sistem pengamanan perbankan.

"Kedua, dari sisi resiko reputasi. Dengan begitu akan mempengaruhi kepercayaan seseorang kepada bank itu, itu sedikit atau besar pasti mempengaruhi, waduh bank besar saja begitu, artinya tingkat masyarakat menurun," jelasnya.

Menanggapi aksi pemblokiran 1.214 kartu ATM oleh Bank Mandiri, Sutaryono menilai tindakan tersebut bukanlah hal yang buruk, melainkan satu tindakan yang patut untuk diapresiasi.

"Itu positif, dari segi bank positif, supaya tidak terjadi makin luas. Ya tapi sebetulnya ini juga kelalaian bank sendiri," pungkas Sutaryono. (Yas/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya