Liputan6.com, Jakarta - Dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawpres) yang akan bertarung pada pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang yaitu Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa telah menyampaikan program-program yang telah disusun dalam sektor ekonomi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Secara garis besar, banyak program-program dari pasangan Jokowi-JK yang lebih mengedepankan pembangunan infrastruktur, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta lebih kepada ketahanan pangan nasional.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, sebenarnya program-program yang telah disusun oleh kedua pasang capres dan cawapres sudah sangat baik.
"Saya baru mendengar sekilas, kalau Prabowo lebih kepada ketahanan pangan, sedangkan Jokowi ke infrastruktur. Saya rasa semua ini hal yang mendesak dan dibutuhkan oleh bangsa ini kedepannya," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (25/5/2014).
Sarman mengungkapkan, selain kedua isu tersebut, masih banyak hal lain yang juga harus menjadi fokus kedua pasang capres dan cawapres tersebut, seperti industri keuangan, investasi, usaha kecil dan menengah (UKM), pariwisata, perdagangan, tenaga kerja dan lain-lain.
"Ketahanan pangan dan infrastruktur penting, tetapi bagaimana sektor lain juga tidak kalah penting. Kami harapkan pemerintahan ke depan pro bisnis dan pro dunia usaha dan mampu menjaga stabilitas politik, siapa pun yang terpilih nanti," katanya.
Selain sektor-sektor tersebut, menurut Sarman, ada hal yang juga tidak boleh dilupakan oleh Jokowo dan Prabowo, yaitu terkait kesiapan pemerintah dan pelaku usaha dalam negeri untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Hal ini karena pasar bebas antar negara-negara Asia Tenggara tersebut akan berlangsung setahun setelah pemerintahan mendatang berjalan.
"Tantangan ekonomi kita ke depan yang paling khusus adalah pemerintah baru nanti akan dihadapkan pada MEA 2015, pada pemerintahan mereka ini mulai berlangsung. bagaimana strategi penyikapi hal ini. Bagaiama konsep capres dan cawapres ini? Apakah dapat menjadi pemain utama di ASEAN dan bagaimana mampu berkompetisi nantinya," tandas Sarman. (Dny/Gdn)
Jokowi dan Prabowo Diminta Susun Strategi Hadapi MEA 2015
Kadin mengharapkan pemerintahan ke depan pro bisnis dan pro dunia usaha serta mampu menjaga stabilitas politik.
diperbarui 25 Mei 2014, 15:32 WIBDiterbitkan 25 Mei 2014, 15:32 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Baterai Drop Parah, Mobil Listrik Neta Cuma Bisa Tempuh 40 Km
Ciri Anak Dehidrasi: Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
KPK Buka Suara soal Penggeledahan Rumah Hasto Kristiyanto
Resep Bumbu Sosis Bakar untuk Jualan: Panduan Lengkap Memulai Bisnis Kuliner
Pertanyaan Sulit saat Wawancara Kerja yang Ungkap Kecerdasan Emosional
OJK Bakal Perkuat Kualitas Calon Emiten pada 2025
3 Resep Omelet Tempe yang Nikmat dan Mudah Dibuat
Meneropong Potensi dan Risiko Bitcoin Pekan Ini Usai Tembus Posisi Rp 1,6 Miliar
Pesona Negeri Kahyangan, Destinasi Wisata Cantik di Magelang
Sinopsis Film Tabayyun, Titi Kamal Jadi Orang Tua Tunggal, Digunjing karena Status Suami Kurang Jelas
8 Januari 2020: Tak Ada yang Selamat dari Petaka Pesawat Ukraina Jatuh di Iran, 176 Orang Tewas
Gunung Semeru Masih Terus Meletus, Terbaru Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter