Ini Alasan Jalan Pantura Rusak Setiap Tahun

Kerusakan yang dialami jalur Pantura Jawa terjadi setiap tahun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Jun 2014, 17:09 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2014, 17:09 WIB
Pantura

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan kerusakan jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa akibat penumpukan beban yang tak sebanding dengan kapasitas jalan. Padahal jalur ini merupakan urat nadi bagi warga yang ingin melintasi Jawa.

Menteri PU, Djoko Kirmanto mengungkapkan, kerusakan yang dialami jalur Pantura Jawa terjadi saban tahun.

"Kalau jalan yang baik kan misalnya mampu menampung 100, yang lewat 60. Jadi kalau ada yang rusak nggak terganggu. Sedangkan di Pantura, kapasitas 100 tapi yang lewat 100 juga jadinya pas-pasan. Rusak sedikit akan terganggu," jelasnya usai Rakor Stabilitas Harga Pangan di Kantor Kemenko, Jakarta, Selasa (10/6/2014).   

Menurut Djoko, pihaknya tengah mengejar perbaikan jalur Pantura yang ditargetkan tuntas pada akhir Juni atau awal Juli ini.

Upaya tersebut dilakukan untuk kelancaran distribusi bahan pangan saat puasa dan lebaran. "Inginnya setiap jalan nggak rusak saban tahun. Kalau bisa ya sustain," tutur dia.  

Solusinya, kata Djoko, adalah pembangunan jalan Tol Pantura. Sayang, jalan bebas hambatan ini masih mengalami kendala pembebasan lahan sehingga konstruksi belum rampung hingga sekarang.

Dia mengaku, pembangunan jalan Tol Pantura sudah direncanakan sejak 1990. Proyek ini juga sudah menarik investor untuk menanamkan modalnya.

"Jadi sudah 20 tahun lalu perencanaannya. Tapi kendala ada di tanah sehingga konstruksi belum selesai 100 persen. Dan tahun ini pun belum akan rampung," terang Djoko.

Saat ini, dia bilang, penyelesaian jalan tol pantura tergantung pada pembebasan lahan. Djoko mematok target, jalan tol ini bisa tuntas dalam tiga tahun mendatang.

"Seperti ruas Cikampek-Palimanan mungkin satu setengah tahun lagi atau akhir tahun depan selesai, Cirebon-Pemalang juga begitu, sedangkan Pemalang-Semarang masih perlu pembebasan lahan," tandas dia.(Fik/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya