Top 5 Bisnis: Mobil Baru Menteri Jokowi Pembuat Kontroversi

Dikatakan, perubahan merek kendaraan karena pemerintah ingin mencari tunggangan yang lebih murah bagi para menteri.

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Sep 2014, 08:17 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2014, 08:17 WIB
Mulai Tahun Depan Mercedes Produksi C Class di Afrika Selatan
Manufaktur Mercedes yang terletak di East London memiliki kualitas tak kalah dengan pabrik utama yang ada di Jerman.

Liputan6.com, Jakarta - Sesaat lagi, tampuk pimpinan Indonesia akan beralih dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Jokow Widodo. Demikian pula para jajaran pejabat yang akan membantu pemimpin baru negara ini.

Tak hanya para muka pejabatnya, dengan dalih memberikan fasilitas, para pejabat tersebut telah dijadwalkan memiliki tunggangan baru. Jika dulu para menteri memakai Toyota Camry sebagai mobil dinasnya, kini akan diganti dengan mobil keluaran Mercedes Benz.

Dikatakan, perubahan merek kendaraan karena pemerintah ingin mencari tunggangan yang lebih murah bagi para menteri. Artikel ini pun menuai perhatian terbanyak dari pembaca Liputan6.com di kanal bisnis.

Lengkapnya, berikut 5 artikel paling populer di kanal bisnis seperti dirangkum:

1. Dinilai Murah, Kabinet Jokowi Pilih Mercy Ketimbang Toyota

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Kabinet Jokowi) berencana untuk tidak lagi menggunakan mobil dinas buatan Toyota seperti mobil-mobil dinas yang digunakan oleh pemerintahan sebelum-sebelumnya.

2. Mantan Pegawai Pabrik Jadi Miliarder Baru di China

China kembali menambah daftar panjang miliarder terkaya kelas dunia di negaranya. Lin Jianhua yang merupakan mantan pegawai pabrik pupuk milik negara, kini telah menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.

3. Tugas Berat Menanti 100 Hari Kinerja Jokowi-JK

Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Afianti menyatakan, Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mempunyai tugas berat paska pelantikan dan sumpah jabatan pada 20 Oktober 2014. Tugas utama yang mendesak untuk dirampungkan dalam 100 hari kinerja pertamanya adalah persoalan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

4. Mafia Migas RI Sudah 'Menegara'

 Indonesia akan sangat sulit memberantas mafia minyak dan gas (migas) yang disebut kini sudah terlalu kuat.
Pengkaji Geopolitik dan Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI), Hendrajit  mengatakan, saat ini mafia migas sudah masuk dalam perumusan segala macam kebijakan yang terkait dengan usaha migas.

5. Pedang Qianlong, Senjata Bertahtakan Emas dan Giok Super Mahal

Para penggemar senjata antik pasti tak asing lagi dengan pedang peninggalan Kaisar Qianlong, China yang dikenal juga dengan sebutan Pedang Qianlong. Pada pemerintahan Qianlong, terdapat sekitar 90 pedang bertahtakan emas dan batu permata yang berhasil dibuat. (Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya