Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar mengaku telah mengundurkan diri dari jabatannya.
Pengunduran diri tersebut sudah disampaikannya ke pemegang saham yang dalam hal ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk kemudian disetujui.
Pengunduran diri Emir tersebut mendahului penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilakukan pada Jumat, 12 Desember 2014.
"Saya kan ini sudah tidak bisa diperpanjang lagi. RUPS kan direncanakan awal Maret, ini kan hanya beda bulan, saya pikir ini momentum yang bagus," kata Emir di Kementerian BUMN, Kamis (11/12/2014).
Emir menambahkan dengan proses pengunduran dirinya lebih awal, maka diharapkannya akan mampu memberikan peluang bagi penggantinya nanti untuk menyusun perencanaan bisnis yang lebih baik di 2015.
"Kalau saya mundur Maret, itu hilang satu triwulan. Kalau sekarang ini, dia (pengganti Emir) bisa bekerja penuh satu tahun," tegasnya.
Ketika dikonfirmasi siapa calon-calon penggantinya sebagai orang nomor satu di maskapai penerbangan pelat merah itu, Emir enggan mengungkapkannya.
Dalam hal penggantinya, Emir lebih melemparkan jawaban itu langsung ke Menteri BUMN, Rini Soemarno. Hanya saja dia membenarkan bahwa calon penggantinya ada yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.
Dia juga meyakini pengunduran dirinya tidak akan menggangu kinerja maskapai nasional tersebut.
"Tidak akan ganggu kinerja, karena Garuda Indonesia kan sistemnya sudah jalan," tegas Emir. (Yas/Ndw)