Liputan6.com, New York - Harga minyak kembali turun pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) dipicu adanya kesepakatan baru mengenai program nuklir Iran. Negara tersebut setuju untuk membatasi pembangunan program nuklirnya.
Mengutip USA Today, Jumat (3/4/2015), harga patokan minyak mentah West Texas Intermediate turun 1,2 persen menjadi US$ 49,47 per barel. Sedangkan Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan harga dunia juga anjlok 3,4 persen menjadi US$ 55,18 per barel. Tak berbeda jauh, harga grosir bensin di AS turun 3,3 persen menjadi US$ 1,77 per galon di New York Mercantile Exchange.
Iran, Amerika, Serikat, dan Jerman telah membuat kesepakatan baru lewat proses perundingan yang alot mengenai program nuklir di Iran. Kesepakatan tersebut memang baru kesepakatan awal dan kemudian akan ditindaklanjuti dengan menyusun kesepakatan yang lebih lengkap pada 30 Juni mendatang.
Belum jelas memang bagaimana bentuk kesepakatan tersebut. Namun inti dari adanya perundingan tersebut adalah negara-negara yang disebut P5+1 atau lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman, dengan Iran berunding untuk menjamin agar pemerintah Teheran tidak mengembangkan senjata nuklir.
Menurut Analis Senior Oil Price Information Service, Tom Kloza, dengan adanya kesepakatan tersebut membuat harga minyak tertekan. pasalnya, Iran merupakan negara penghasil minyak yang cukup besar. Semula ada kekhawatiran bahwa jika Iran terus ngotot untuk meneruskan program nuklir maka negara-negara barat akan mengembargo ketat produk minyak dari Iran.
Dengan adanya kesepakatan ini maka ada kemungkinan embargo tersebut tidak diteruskan sehingga Iran ikut membanjiri dunia dengan minyak produksinya di saat Amerika sendiri sudah banjir minyak. "Intinya, tahun ini adalah tahun dimana harga minyak akan terus murah," jelasnya.
Padahal sehari sebelumnya, harga minyak sempat melonjak. Harga minyak mentah di AS untuk pengiriman Mei ditutup pada level US$ 50,09 per barel di New York Mercantile Exchange. Level tersebut naik 5,2 persen pada hari tersebut. Kenaikan terbesar sejak 3 Februari lalu. Harga minyak Brent sebagai patokan global, naik US$ 1,99 atau 3,6 persen ke level US$ 57,10 per barel di ICE Futures Europe.
Penguatan harga minyak tersebut karena ada sentimen positif dari data yang dikeluarkan oleh Departemen Energi Amerika Serikat. Berdasarkan data tersebut, produksi minyak mentah di AS turun pada pekan lalu. Kejadian tersebut merupakan pertama kalinya di tahun ini. Produksi minyak mentah di AS turun sebesar 0,4 persen atau 36 ribu barel per hari. (Gdn)
Kesepakatan Nuklir Iran Tekan Harga Minyak
Iran, Amerika, Serikat, dan Jerman telah membuat kesepakatan baru lewat proses perundingan yang alot mengenai program nuklir di Iran.
Diperbarui 03 Apr 2015, 06:20 WIBDiterbitkan 03 Apr 2015, 06:20 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
345 Caption Awan Bahasa Inggris yang Inspiratif dan Bermakna
KAI Layani 78,5 Juta Penumpang hingga Februari 2025
Abidzar Al Ghifari Dibela Umi Pipik saat jadi Sorotan Penggemar Drakor
Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan: Panduan Lengkap
Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora Ditangkap
Saksikan Sinetron Cinta di Ujung Sajadah Episode Senin 10 Maret Pukul 20.05 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Antusiasme Anak-anak Ikuti Pesantren Kilat di RPTRA Malinjo
Gibran Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Taman Sari dan Tambora, Bagi Tas Bantuan Wapres
9 Resep Capcay Bakso Anti Gagal, Bikin Nagih Seisi Rumah
VIDA Dukung Superbank Akuisisi 2 Juta Nasabah
Direktur Utama Asuransi Tugu Borong 35.800 Lembar Saham TUGU
KAI Logistik Perkuat Rantasi Pasok AMDK di Pulau Jawa, Begini Strateginya