Jaga Inflasi, BI Waspadai Tarif Listrik dan Elpiji

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, kedua hal ini bisa menjadi faktor melonjaknya tingkat inflasi pada tahun ini.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Mei 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2015, 17:00 WIB
Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mewaspadai lonjakan tingkat inflasi yang disebabkan beberapa hal, seperti kenaikan tarif listrik dan harga elpiji.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, kedua hal ini bisa menjadi faktor melonjaknya tingkat inflasi pada tahun ini.

"Ke depan kita yakin masih ada area yang mungkin sedang dikaji pemerintah terkait dengan elpiji 3 kg dan listrik rumah tangga yang 450 watt dan 900 watt," ujarnya di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Selain itu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga harus menjadi perhatian. Pasalnya kenaikan BBM selalu memberikan dampak tingkat inflasi.

"Inflasi harus terus kita waspadai. Kita lihat di-administered price, tapi penyesuaian harga BBM akan beri manfaat yang baik bagi Indoensia jangka pendek dan menengah," lanjutnya.

Menurut Agus, jika hal ini bisa diantisipasi dengan baik, maka tingkat inflasi pada kisaran 4+-1 persen seperti yang ditargetkan pemerintah bisa tercapai.

"Dan ini kalau mau ada penyesuian termasuk transport, harus dilakukan terencana dan bijaksana sehingga inflasi terjaga sesuai target 4 persen plus minus 1 persen," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya