RI Rayu India Perbanyak Investasi

BKPM mencatat Investasi India di Indonesia selama periode 2010-2014 berada di peringkat 23 dari total 108 negara.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Mei 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2015, 09:00 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terus berupaya menggaet target investasi lebih banyak kurun 5 tahun ke depan. Salah satu caranya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya memfasilitasi penyelenggaraan dialog antara pemerintah, pengusaha dengan investor India.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan ini merupakan tindak lanjut pertemuannya dengan Duta Besar India di Indonesia Gurjit Singh, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurut Franky, melalui forum tersebut pihaknya berharap dapat mendorong lebih banyak lagi investasi masuk ke Indonesia.

BKPM mencatat Investasi India di Indonesia selama periode 2010-2014 berada di peringkat 23 dari total 108 negara, dengan total investasi sebesar US$ 231 juta dengan 371 proyek.

“Jumlah investasi India di Indonesia memang tidak sebesar negara Asia lainnya, seperti Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok, maka dari itu BKPM melihat potensi meningkatkan investasi dari Indonesia masih cukup besar. Terlebih Indonesia termasuk negara yang perekonomiannya cukup stabil di tengah pelambatan ekonomi global,” papar Franky di Jakarta, Jumat (8/5/2015).

Adapun salah satu strategi BKPM untuk menarik investasi India adalah adanya reformasi layanan perizinan investasi melalui pembentukan PTSP Pusat.

Menurutnya, PTSP Pusat dapat menjawab keluhan investor India selama ini terkait akan iklim investasi Indonesia soal perijinan dan regulasi yang berbelit serta tidak transparan.

Hal ini dirasa sangat meresahkan investor India, terutama bagi investasi yang telah disiapkan untuk mengikuti tender tender pemerintah.

Dalam pertemuan dengan Dubes India tersebut, Kepala BKPM Franky Sibarani memaparkan potensi investasi, terkait proyek infrastruktur yang akan dibangun Pemerintah Indonesia seperti pelabuhan, jalan tol, pembangkit listrik, bandara, dan sebagainya, yang menawarkan peluang investasi sebesar US$ 141 Miliar bagi swasta, selama lima tahun ke depan.

Franky juga menjelaskan fokus BKPM untuk  mengembangkan 4 Kawasan Ekonomi Khusus di Papua yaitu : Marauke, Teluk Bintuni, Sorong dan Raja Ampat.

“Peluang-peluang investasi baik main projects maupun proyek penunjangnya dapat dimanfaatkan investor India dengan bekerjasama dengan investor lokal dan BKPM siap memfasilitasi untuk kedua negara” pungkas Franky. (Yas/Nrm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya