Harga Komoditas Naik Pemicu Utama Inflasi Mei

BPS melaporkan laju inflasi pada Mei 2015 mencapai 0,50 persen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Jun 2015, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2015, 13:00 WIB
BPS 1
Ilustrasi BPS (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyebutkan kenaikan harga komoditas menjadi penyumbang inflasi pada Mei 2015 yang mencapai 0,5 persen.

Kenaikan harga terjadi pada seluruh indeks kelompok pengeluaran. Mulai dari kelompok bahan makanan 1,39  persen;
kelompok  makanan  jadi,  minuman, rokok, dan tembakau 0,50 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,20 persen; kelompok sandang 0,23 persen; kelompok kesehatan 0,34  persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,06 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20 persen.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei, antara lain cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, ikan segar, tarif listrik, tomat sayur, cabai rawit, sawi hijau, cabai hijau, dan lainnya," jelas Suryamin di Jakarta, Senin (1/6/2015).

BPS melaporkan laju inflasi pada Mei 2015 mencapai 0,50 persen. Adapun berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) dari total 82 kota, 81 kota tercatat mengalami inflasi dan 1 kota deflasi.

Sementara laju inflasi  year on year (Mei 2014-Mei 2015) tercatat mencapai 7,15 persen. Sedangkan secara tahun kalender (April-Mei 2015) terjadi deflasi sebesar 0,42 persen.

Kemudian inflasi komponen inti pada Mei 2015 mencapai 0,23 persen, sementara inflasi inti (yoy) mencapai 5,04 persen. "Inflasi paling tinggi terjadi di Palu 2,24 persen, sementara deflasi terjadi di Pangkal Pinang 0,61 persen," jelas dia.

Dia menyebutkan dari 82 kota, sebanyak 45 kota mencatat besaran inflasi di bawah 0,5 persen. Sementara  17 kota, inflasi mencapai di bawah 0,3 persen. (Amd/Nrm)


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya