Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ingin pelaku usaha sektor tambang serius dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Selain mengeruk perut bumi Indonesia, Sudirman mengingatkan perusahaan tambang agar menjaga keberlangsungan komoditas tersebut agar tidak cepat habis dan menjaga lingkungan.
"Secara bisnis di samping komersial, kita ingin bisnis di huni pemain serius, bukan hit and run. Di samping merusak pasar juga lingkungan, kita menjaga cadangan kita," kata Sudirman di Kantor Direktorat Jenderal Mineral Batubara, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/8/2015).
Sudirman menambahkan, keberlangsungan sangat penting khususnya untuk komoditas batu bara. Hal tersebut untuk menunjang ketahanan energi ke depan.
Pasalnya, kebutuhan batu bara dari dalam negeri akan semakin besar sejalan dengan adanya proyek kelistrikan 35 ribu megawatt (MW). Sekadar informasi, dalam proyek 35 ribu MW, sekitar 50 persen adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang akan menyerap banyak batu bara.
"Dicapainya program kelistrikan mungkin kita perkuat basis pasar kita tak perlu terombang-ambing pasar dunia," tuturnya.
Sudirman pun mengapresiasi 10 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang telah melakukan amandemen kontrak. Hal tersebut bentuk komitmen dalam memenuhi amanat Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara.
"Terima kasih pengusaha meski dalam situasi sulit Anda menunjukkan komitmennya terus menjalankan tugas sebagai badan usaha mengupayakan ketersediaan energi bagi bangsa, meski keadaan sulit ada melebarkan jumlah penerimaan negara," pungkasnya. (Pew/Ndw)