Proyek Listrik 35 Ribu MW Bukan Asal Patok

Anggota DEN, Rinaldy Dhalimi menuturkan, kapasitas listrik yang diproduksi akan terserap lantaran rasio elektrifikasi Indonesia masih rendah

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Agu 2015, 16:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2015, 16:30 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan, target proyek listrik 35 ribu Mega Watt (MW) untuk lima tahun ke depan merupakan hasil kajian sejak lama.

Anggota DEN, Rinaldy Dhalimi mengatakan angka tersebut muncul pada 2010. Kebutuhan listrik mencapai mencapai 115 MW hingga 2025, maka dalam lima tahun harus ada 35 ribu MW tambahan pasokan listrik baru

"Angka 35 ribu itu baru muncul, sebenarnya DEN bicarakan dalam Kebijakan Energi Nasional pada 2010, muncul berapa yang dibutuhkan sehingga ada angka 115 MW pada 2025, dan dalam RUPTL angka itu sudah ada, cuma pemerintah sekarang yang ingin mencapai itu," kata Rinaldy dalam sebuah diskusi di kantor Dewan Pers, Jakarta, Minggu (30/8/2015).

Rinaldy mengungkapkan, sebanyak apa pun listrik yang diproduksi akan terserap. Lantaran, saat ini rasio elektrifikasi Indonesia masih rendah, sehingga masih banyak membutuhkan pasokan listrik.

Sementara itu, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membenarkan, target kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) berdasarkan hasil kajian yang sebelumnya kajian DEN kurang diakomodir.

"Ini bukan angka yang tiba-tiba muncul ini kajian cukup dalam, tapi peran DEN sebelumnya kurang," tutur Sudirman.

Sudirman menuturkan, target proyek listrik 35 ribu MW merupakan sebuah keharusan, sehingga semua pihak harus membantu untuk mencapai target tersebut.

"Apakah ini bukan soal yakin tidak yakin, tapi keharusan, jadi tantangan bagi kita. Target itu dipegang erat-erat bagaimana mencapainya," kata Sudirman. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya