Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah menyelesaikan perluasan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) atau fasilitas pengolahan minyak mentah (kilang) Cilacap. Saat ini, kilang tersebut sudah mulai berproduksi.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, setelah selesai perluasan, Pertamina memulai proses start up unit pengolahan minyak mentah pada 30 September 2015 sekitar pukul 19.25 WIB.
"Mulai berproduksinya RFCC Kilang Cilacap ditandai dengan tetes pertama dari unit tersebut pada 30 September 2015," kata Wianda, di Jakarta (2/9/2015).
Tetes pertama High Octane Mogas Component (HOMC) kadar 93 dari RFCC dimulai pukul 23.00 WIB dan tidak lama kemudian kapasitas produksinya kini sudah mencapai 70 persen dari semula diperkirakan 25 persen terhadap target produksi HOMC sekitar 37 ribu barel per hari (bph).
"Pada hari yang sama pukul 23.00 WIBm Kilang Cilacap RFCC mulai menghasilkan HOMC dengan kadar oktan lebih dari 93. Ini suatu kemajuan besar dan dengan kemajuan ini RFCC Cilacap siap untuk diresmikan," tuturnya.
Dari produksi HOMC tersebut, sebagian besarnya diproses lebih lanjut untuk diproduksikan menjadi Premium. Saat ini, produksi Premium dari kilang Cilacap sebanyak 61 ribu bph.
Dengan beroperasinya RFCC, produksi dari Kilang Cilacap akan menjadi 91.000 barel per hari atau naik 30.000 barel per hari.
Selain memproduksi HOMC, Kilang Cilacap juga akan meningkatkan produksi LPG dari Kilang Cilacap menjadi 1.066 ton per hari dan produk baru propylene sebanyak 430 ton per hari. (Pew/Gdn)