Menunggu Data Cadangan Devisa, Rupiah Naik ke 13.490 per Dolar AS

Kurs Jisdor BI menunjukkan bahwa rupiah diperdagangkan di level 13.461 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Nov 2015, 11:54 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 11:54 WIB
20151009-Dollar-Turun
Petugas menghitung uang pecahan US$100 di Jakarta, Jumat (9/10/2015). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (9/10/2015) mengalami penguatan, bahkan bergerak ke level Rp 13.400. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan rupiah pada hari ini melanjutkan penguatan yang terjadi pada perdagangan sehari sebelumnya.

Mengutip Bloomberg, Rabu (4/11/2015), nilai tukar rupiah bergerak menguat tipis ke level 13.490 per dolar AS pada perdagangan pukul 11.20 WIB.

Pada perdagangan kemarin rupiah ditutup di level 13.563 per dolar AS dan pada pagi tadi rupiah dibuka di angka 13.495 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.430 per dolar AS hingga 13.505 per dolar AS.

Sedangkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menunjukkan bahwa rupiah diperdagangkan di level 13.461 per dolar AS, menguat juga dibanding perdagangan kemarin yang ada di level 13.594 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, sejak kemarin nilai tukar rupiah terus menunjukkan penguatan bersamaan dengan seluruh mata uang di Asia lainnya. Penguatan tersebut seiring dengan meningkatnya tekanan pelemahan dolar AS di pasar global.

Selain itu, penguatan rupiah juga disebabkan penurunan angka inflasi yang cukup drastis sehingga meningkatkan harapan penurunan BI rate.

"Cadangan devisa yang kemungkinan diumumkan pada hari ini penting untuk ditunggu karena akan menjelaskan sebagian penyebab penguatan tajam rupiah di Oktober lalu," tuturnya.

Sementara itu paket kebijakan VI yang akan diumumkan dalam waktu dekat berpeluang menambah sentimen positif kepada rupiah.

Namun situasi global akan tetap membayangi menjelang rilis laporan kinerja sektor tenaga kerja AS yang diperkirakan membaik. Dollar index dan imbal hasil US Treasury kembali naik hingga dini hari tadi merespon sentimen tersebut. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya