Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengkaji usulan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di Ibu Kota. Wacana ini datang dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menteri ESDM Sudirman Said saat ditemui usai Rapat Koordinasi (Rakor) Kilang Bontang mengaku, usulan Mantan Bupati Belitung Timur itu sejalan dengan visi pemerintah pusat mengembangkan dan meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan di Indonesia.
"Secara visi, itu (penghapusan Premium) sejalan dengan program pemerintah untuk membuat energi semakin bersih. Membuat Indonesia dapat menggunakan energi yang lebih bermutu," ucap Sudirman di kantor Kemenko Bidang Perekonomian,Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Baca Juga
Meski demikian, Sudirman mengatakan, Kementerian ESDM harus lebih dulu mengkaji usulan tersebut sebelum ditetapkan menjadi sebuah kebijakan. Alasannya, menurut Sudirman, kajian sangat dibutuhkan untuk melihat dampak apabila Premium benar-benar dilenyapkan di DKI Jakarta.
"Namun implementasinya harus dihitung betul, kepentingan dari para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), kesiapan PT Pertamina (Persero) dan lainnya. Jadi saya menyerahkan ini untuk dikaji," tegas Sudirman.
Sebelumnya, Ahok meminta peredaran BBM bersubsidi jenis premium dihapus di Jakarta. Ia mengaku telah mengirimkan surat kepada Pertamina terkait usulan tersebut.
"Saya juga minta DKI supaya bensin Premium dihapus saja. Ya sudah saya bilang sama Pertamina disiapin surat khusus Premium di Jakarta enggak usah aja. Karena juga polusi, memboroskan uang negara. Model ini yang kita lakukan," jelas Ahok.
Pemenuhan kebutuhan masyarakat di berbagai bidang jelas akan membantu masyarakat dibanding harus terus membiayai BBM. Dengan cara ini juga bisa menekan inflasi nasional.
"Buat rakyat enggak punya uang yang penting ada transportasi dan rumah yang baik. Punya perut kenyang, anak sekolah KJP, sakit BPJS Kesehatan. Enggak ada alasan sekarang. Makanya ini yang mau kita lakukan agar bisa menekan nilai inflasi negara kita," kata Ahok. (Fik/Gdn)