Dana Ketahanan Energi Akan Diusulkan Masuk APBNP 2016

Saat ini payung hukum untuk memperkuat penerapan Dana Ketahanan Energi (DKE) tersebut sedang disiapkan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Feb 2016, 20:41 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 20:41 WIB
20160203-Menteri-ESDM-Raker-Dengan-Komisi-VII-DPR-Jakarta-Sudirman-Said-JT
Ekspresi Sudirman Said saat mengikuti raker dengan Komisi VII di Jakarta, Rabu (2/3). Rapat membahas tarif listrik, penerapan subsidi listrik untuk rumah tangga miskin dan evaluasi peralatan pembangkit listrik existing. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengusulkan Dana Ketahanan Energi (DKE) masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. Saat ini payung hukum untuk memperkuat penerapan DKE tersebut sedang disiapkan.

Menteri ESDM Sudirman Said memastikan, pihaknya masih konsisten untuk menerapkan program yang bertujuan meningkatkan ketahanan energi di masa depan.

‎"Soal DKE, konsep masih konsisten dengan usulan kita. Kesiapan draft, PP atau perpres sedang kita siapkan," kata Sudirman di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Selain payung hukum, Kementerian ESDM juga sedang menyiapkan lembaga sebagai pengelola DKE tersebut. Sudirman berharap usulan DKE dikabulkan untuk masuk dalam APBNP 2016.

Selanjutnya bila dana sudah memperoleh persetujuan akan langsung digulirkan untuk menjalankan Program Ketahanan Energi.


"Mudah-mudahan dalam sidang menuju APBNP bisa kita usulkan dan dapat alokasi sebesar apapun paling tidak dana itu mulai bergulir," dia menuturkan.

Sudirman mengungkapkan, DKE akan disalurkan antara lain untuk pengembangan Energi ‎Baru Terbarukan (EBT), dan pencarian sumber cadangan minyak dan gas bumi baru.

"Karena saya kira makin relevan untuk bicara itu, kaitannya dengan EBT fosil dan bagaimana pupuk cadangan. Kita siap minta penganggaran. Kalau dapat approval dari parlemen saya kira tahun ini bisa kita jalankan," dia memungkasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya