Liputan6.com, Jakarta - Mahalnya harga konverter kit untuk kendaraan pribadi membuat masyarakat enggan beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Sekarang, harga konverter kit yang mahal tersebut tampaknya tidak lagi menjadi masalah.
Anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), yaitu PT Gagas Energi Indonesia kini mempunyai program peminjaman konverter kit untuk mendorong masyarakat beralih dari BBM ke BBG.
NGV Marketing Specialist PT Gagas Energi Indonesia Dicky Octa Zahriadi mengatakan, program yang ditawarkan ini sama seperti jika masyarakat berlangganan TV berbayar. Dalam program ini, masyarakat akan dipinjamkan konverter kit milik PGN untuk dipasang pada kendaraan pribadi.
"Itu seperti langganan TV kabel, bayar per bulan nanti parabolanya dipinjamkan. Itu juga konverter kami pinjamkan, nanti mereka bayar per bulan. Namanya program berlangganan," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (28/3/2016).
Baca Juga
Agar bisa mengikuti program ini, pemilik kendaraan roda empat harus melakukan pendaftaran di lokasi-lokasi pengisian BBG milik PGN seperti di mobile refueling unit (MRU) Monas, Jakarta Pusat. Selanjutnya, pemilik kendaraan akan dilayani oleh petugas yang ada dilokasi tersebut.
"Nanti di sana tinggal isi form. Pemilik kendaraan harus membawa KTP, KK (kartu keluarga), STNK, BPKB. Kalau ada, sertifikat rumah untuk cross check," lanjutnya.
Setelah melakukan pendaftaran, tim dari Gagas akan melakukan survei ke tempat tinggal pemilik kendaraan. Tim akan memprioritaskan pemilik kendaraan yang alamat KTP dan alamat di STNKÂ sama.
"Setelah survei rumah, kami survei kendaraan, untuk menentukan layak atau tidak kendaraan tersebut dipasang konverter kit. Kami tidak mau walaupun mobilnya baru tapi sudah berasap, nanti dipasang konverter kit malah tambah rusak," jelasnya.
Setelah disurvei dan dianggap layak untuk mendapatkan pinjaman konverter kit, pemilik kendaraan akan dikenakan biaya pemasangan konverter kit besarannya sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, pemilik kendaraan juga harus bersedia membayar volume pemakaian gas minimal 250 liter setara premium (LSP) per bulan.
"Atau kalau dikalikan harga BBG PGN di Jakarta yang sebesar Rp 3.100, berarti harus bayar sekitar Rp 750 ribu-Rp 800 ribu. Itu bayar di depan. Nanti kami berikan Gasku Card. Jadi saat mengisi BBG di SPBG kita tinggal tunjukan kartunya saja. Selama kuota masih ada dia bisa pakai terus. Selanjutnya, pengguna harus membayar 250 LSP per bulan,"
Selain itu, pemilik kendaraan juga harus bersedia menandatangani kontrak untuk menggunakan konverter kit tersebut setidaknya dalam jangka waktu 1 tahun. Hal ini agar pemilik kendaraan secara berkesinambungan melakukan pengisian BBG untuk kendaraan.
"Kontrak minimal 1 tahun. Jadi kalau ingin coba 3 bulan tidak bisa karena kan kita sudah investasi dengan membeli konverternya dengan harga yang mahal, makanya kita ingin konverter ini betul-betul digunakan," ungkapnya.
Program ini berlaku untuk semua jenis dan merk kendaraan roda empat yang menggunakan BBM jenis bensin. Untuk sementara, PGN tidak melayani mobil berbahan bakar diesel.
"Untuk sementara harus kendaraan berbahan bakat bensin, bukan solar atau bermesin diesel. Jenis kendaraanya bebas, yang penting berbahan bakar bensin," tandas dia. (Dny/Gdn)