Bisnis Properti Syariah di Indonesia Tumbuh Pesat

Sistem ekonomi berbasis syariah yang tumbuh sangat pesat di Indonesia juga merambah ke bisnis properti.

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 31 Mar 2016, 19:35 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2016, 19:35 WIB
20160217-BI Rate Turun, Penjualan Properti 2016 Diramal Naik 5%-10%-Jakarta
Pengunjung melihat maket perumahan saat pameran Indonesia Properti Expo 2016 di Jakarta, Rabu (17/2). Penjualan properti tahun ini diprediksi mengalami peningkatan di kisaran 5%-10% jika suku bunga acuan BI turun 50 basis poin (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem ekonomi berbasis syariah yang tumbuh sangat pesat di Indonesia juga merambah ke bisnis properti. Dalam beberapa tahun belakangan, bisnis properti syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi pembelian properti melalui sistem syariah meningkat 11,23 persen per tahun.

“Ini pertanda bahwa peluang bisnis untuk properti syariah masih terbuka lebar. Bisnis properti syariah mulai mendapat perhatian publik dari berbagai sisi,” ungkap Deputi Komisioner Bidang Perbankan OJK, Achmad Bukhari, yang ditulis Liputan6.com, Kamis (31/3/2016).

Menurut dia, selain untuk membuka akses kepada masyarakat ekonomi rendah, ekonomi syariah juga dapat berkontribusi dalam pembiayaan jangka panjang di bidang perumahan. Hanya saja dalam aplikasinya, ungkap Achmad, produk inovasi yang ditawarkan ekonomi syariah perlu dikenalkan lagi kepada masyarakat.

“Penjelasan mengenai produk properti dan perbankan kepada nasabah harus sesuai antara seluruh perbankan syariah. Apalagi dengan produk dan akad yang cukup beragam,” tegas Achmad.

Saat ini, tak sedikit lembaga perbankan membuat divisi khusus bahkan memisahkan menjadi sebuah perusahaan bank tersendiri yang fokus pada perbankan syariah dengan menyediakan berbagai fasilitas perbankan. Salah satunya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

“Kami serius untuk ikut menggarap potensi ekonomi syariah termasuk di bisnis properti di Indonesia, dan kami akan terus berusaha untuk terus menjalankan konsep syariah tersebut sesuai dengan kaidah,” jelas Direktur Bisnis BNI Syariah, Kukuh Rahardjo.

BNI Syariah masih mengharapkan sektor pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi andalan dalam penyaluran pembiayaan konsumen. Selama ini porsi pembiayaan konsumer BNI Syariah sekitar 80% memang masih didominasi pembiayaan KPR. (Muhammad Rinaldi/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya