Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) akan mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) guna menerangi seluruh Pulau Sumba. Wilayah tersebut dipilih menjadi daerah percontohan karena memiliki banyak potensi EBT.
Direktur bisnis Regional Sulawesi dan NTT Machnizon Masri mengungkapkan,‎ salah satu EBT yang akan dikembangkan di Pulau Sumba adalah pemanfaatan energi mikro hidro di Lokomboro, Kabupaten Sumba Barat Daya.‎ Pembangkit listrik tersebut akan menjadi PLTMH terbesar di Pulau Sumba dengan kapasitas daya terpasang hingga 2.700 kilo Watt ( kW).
"Dengan total produksi setahun mencapai 4.934.252 kWh, atau per harinya mampu menghasilkan13.706 kWh," kata Machnizon, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (18/4/2016).
Menurutnya, Dengan adanya PLTMH ini PLN mampu melakukan penghematan BBM diesel (HSD) sebesar 1.356.919 liter atau senilai 10 miliar dengan asumsi harga rata-rata bahan bakar per liter tahun 2015 sebesar Rp 7.500.
Sementara sampai dengan Februari 2016,PLTMHLokomboro telah memproduksi 988.293kWh atau setara dengan pemakaianBBM sebanyak 271.781 liter senilai lebih dari Rp 2 miliar.
Baca Juga
Pada awalnya, pembangkit ini berdiri sebagai PLTMH excess power milik swasta dengan kapasitas 800 kW (Lokomboro 1), kemudian pada tahun 2012 direnovasi dan diambil alih oleh PLN dengan ditambah unit berkapasitas 2 x 500kW Lokomboro 2 dan 3, penambahan terus dilakukan.
Pada tahun 2014 PLTMH Lokomboro mendapatkan tambahan unit dengan kapasitas masing-masing 250 kW (Lokomboro 4 dan 5) dan pada akhir tahun 2014 PLTMH Lokomboro kembali mendapat tambahan unit dengan kapasitas 2 x 200 kW (Lokomboro 6 dan 7).
"Mengingat potensi alam di Pulau Sumba ini luar biasa, pengembangan terus kami lakukan, PLTMH Lokomboro ini merupakan salah satu penyokong utama suplai listrik di Sumba," tutur Machnizon.
Selain Lokomboro, saat ini juga sudah dikembangkan potensi mikro hidro lain yang tersebar di Sumba, diantaranya PLTMH Umbu Wango kapasitas 200 kW yang sudah beroperasi sejak 2014, PLTMH Laiputi berkapasitas 2x32 Kilo Watt (kW) dan Mbaku hau berkapasitas 32 kW yang merupakan hasil kerja sama operasi antara PLN Area Sumba dengan koperasi setempat.
Selain itu saat ini di Sumba juga tengah beroperasi Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bile Cenge yang merupakan hasil kerjasama PLN dengan pemerintah daerah setempat dengan kapasitas daya terpasang 500 kW dan PLTS Salura dengan kapasitas 150 kW. Kedepannya di Sumba juga akan dibangun pembangkit listrik tenaga angin dan biomass.
"Kedepannya kami sangat optimis untuk menjadikan Pulau Sumba sebagai ikon untuk pemanfaatan energi baru terbarukan" pungkas Machnizon. (Pew/Gdn)