Tanggapan BI atas Penetapan Peringkat S&P ke Indonesia

Indonesia telah konsisten melakukan reformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Jun 2016, 09:53 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2016, 09:53 WIB
Lembaga Pemeringkat Internasional Standard & Poor's (S&P).
Lembaga Pemeringkat Internasional Standard & Poor's (S&P). (Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemeringkat dunia Standard and Poor's (S&P) akhirnya mempertahankan peringkat Indonesia di level BB+/positive outlook pada 1 Juni kemarin. Keputusan tersebut didukung beberapa faktor ‎yakni perbaikan kebijakan, tata kelola kelembagaan fiskal, kebijakan moneter yang kredibel, dan pertumbuhan ekonomi yang baik.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, Indonesia telah konsisten melakukan reformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat. Dia mengatakan, pemerintah, BI, dan lembaga lainnya telah mengeluarkan serangkaian paket ekonomi untuk mendorong perekonomian.

"Pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait telah mengeluarkan serangkaian paket kebijakan untuk memberikan stimulus pada perekonomian. Upaya perbaikan penerimaan fiskal juga terus dilakukan pemerintah di tengah keperluan pembiayaan infrastruktur, dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dan menjaga kestabilan makroekonomi dan finansial yang sudah dicapai," kata dia dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Dia mengatakan, reformasi struktural tersebut telah memberi dampak positif bagi perekonomian nasional dalam jangka menengah dan panjang. Dia menuturkan, Indonesia saat ini mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibanding negara satu kawasan.

‎Sementara, dari BI telah meningkatkan ketahanan terhadap sektor eksternal. Dia mengatakan, beberapa hal yang dilakukan BI antara lain penerbitan ketentuan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan Utang Luar Negeri bagi korporasi non bank. Kemudian, pengelolaan nilai tukar yang fleksibel sejalan dengan nilai fundamentalnya.

"‎Pengelolaan tingkat kecukupan cadangan devisa serta tersedianya second line of defense baik dari bilateral, regional maupun global," tandas dia.

‎Sebagai informasi, S&P sebelumnya telah meningkatkan outlook rating Indonesia dari Stable menjadi Positive sekaligus mengafirmasi rating pada level BB+ pada 21 Mei 2015.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya