Dirjen Pajak Sebut Sentimen Tax Amnesty Angkat IHSG ke 5.000

Dirjen Pajak Ken Dwi menuturkan sentimen utama yaitu pengampunan pajak atau tax amnesty berdampak ke rupiah dan IHSG.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Jun 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 21:30 WIB
Penguatan di pasar modal dan keuangan terdorong sentimen pengampunan pajak
Penguatan di pasar modal dan keuangan terdorong sentimen pengampunan pajak

Liputan6.com, Jakarta - Sektor keuangan Indonesia masih merespons euforia pengesahan Undang-undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty).

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 36,54 poin atau 0,73 persen ke level 5.016,65, sementara kurs rupiah sempat mengalami penguatan pada perdagangan Kamis (30/6/2016) meskipun kembali melemah tipis.

"IHSG naik tinggi, rupiah menguat itu karena tax amnesty," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi saat Buka Puasa Bersama di kantornya, Kamis malam ‎ini.

Dia mengklaim, penguatan di pasar uang dan pasar modal Indonesia ini murni karena sentimen positif dari tax amnesty. Kondisi tersebut diperkirakan terus berlanjut karena dorongan kebijakan ini. Apalagi jika sudah terjadi repatriasi dana atau uang masuk ke Indonesia.

"Tidak ada sentimen lain kecuali tax amnesty. Ini uang belum masuk," ujar Ken.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis pekan ini, IHSG naik 36,54 poin atau 0,73 persen ke level 5.016,64. Indeks saham LQ45 naik 0,59 persen ke level 860,71.

Transaksi perdagangan saham pada Kamis pekan ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 287.311 kali dengan volume perdagangan saham 7,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8,1 triliun. (Fik/Ahm)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Ingin tahu apa dampak tax amnesty dan brexit bagi pasar modal Indonesia? Simak video berikut ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya