Liputan6.com, Jakarta - Tidak heran emas disebut sebagai logam mulia, warnanya yang cerah dan harganya yang terus meningkat menjadi bukti kemuliaan dari logam ini.
Semakin tingginya permintaan akan emas, membuat semakin banyak orang yang berusaha mencari logam mulia tersebut. Tapi, pernahkan Anda terbayang bisa menemukan 530 ribu batang emas dalam suatu tempat penyimpanan? Jika Anda belum terbayang, mari kita intip brankas penyimpanan emas terbesar di dunia.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari Knowledgestew.com, Rabu (3/8/2016), brankas penyimpanan emas terbesar di dunia terletak di bawah Federal Reserve Bank of New York City, Amerika Serikat (AS). Beredar kabar bahwa total harga emas dalam brankas ini dapat mencapai US$ 350 miliar atau setara dengan Rp 4.584 triliun (kurs: Rp 13.098 per dolar AS).
Emas di dalam brankas ini berjumlah 25 persen dari total emas cadangan di dunia saat ini. Uniknya, sebagian besar emas ini tidak dimiliki oleh orang AS, walau Federal Reserve Bank of New York City berada di Negeri Paman Sam.
Total emas di brankas ini mencapai 530 ribu batang, dan hanya 5 persen dari total tersebut dimiliki oleh penduduk Amerika Serikat. Sisa batang emas di brankas ini merupakan simpanan dari berbagai bank sentral lainnya di penjuru dunia. Tercatat 48 bank asing, dan 12 organisasi internasional menyimpan emasnya di brankas bank ini.
Wajar jika brankas ini sangat dipercaya untuk menyimpan emas, keamanan dari brankas ini merupakan salah satu yang teraman di dunia. Pada bagian luar bangunan Federal Reserve Bank of New York City, bangunan ini terlihat seperti bangunan biasa, kecuali jendela dari lantai satu ke lantai tiga yang dilindungi oleh teralis besi.
Pihak keamanan dalam bank ini sangat ketat dalam mengawasi, bahkan seringkali petugas patroli berjaga di luar bank. Brankas ini bahkan diawasi oleh kamera tersembunyi selama 24 jam.
Brankas itu berada di bawah tanah Federal Reserve Bank of New York City. Hanya ada satu akses menuju ke sana, masuk ke dalam lorong yang terbuat dari 140 ton besi dan baja. Pada saat bank tutup, lorong ini akan menutup, dan kedap udara.
Selain itu, untuk membuka akses ke bank ini diperlukan tiga orang staf bank di sana, sehingga tidak sembarang orang yang bisa masuk. Sekadar informasi, brankas ini sudah mulai digunakan sebagai tempat penyimpanan emas sejak Perang Dunia kedua. (Aldo Lim/Ndw).