Ini Maskapai Pertama yang Terbang Kembali ke AS Usai 10 Tahun

Potensi pasar penerbangan dari Negara Paman Sam itu ke Indonesia sebanyak 400 ribu penumpang per tahun.

oleh Nurmayanti diperbarui 05 Agu 2016, 09:24 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2016, 09:24 WIB
Pesawat Garuda Indonesia
(Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (AS) Federal Aviation Administration (FAA) akhirnya menaikkan peringkat keselamatan dan keamanan penerbangan di Indonesia dari Kategori 2 menjadi Kategori 1. Artinya, maskapai penerbangan Indonesia berhak kembali terbang di langit udara Negara Adidaya tersebut.

Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai yang akan kembali terbang ke Amerika Serikat usai 10 tahun. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk M Arif Wibowo mengatakan, pihaknya akan mengkaji dan memperhitungkan dengan cermat rencana penerbangan ke AS tersebut.

"Dengan kenaikan FAA cat 1, tahap awalnya Garuda bisa menjalankan codeshare  dengan Skyteam Alliance untuk rute-rute ke atau dari AS," ujar dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Arif Wibowo sebelumnya menyebutkan, potensi pasar penerbangan dari Negara Paman Sam ke Indonesia sebanyak 400 ribu penumpang per tahun. Adapun kota tujuan yang sangat berpotensi, yakni Los Angeles dan New York.

"Los Angeles sendiri potensinya 120 ribu penumpang dan New York, kami sudah pelajari potensinya jauh lebih besar," tutur dia. Jika satu pesawat terbang bisa membawa 300 penumpang, maka jumlah frekuensi penerbangan bisa mencapai 400 kali penerbangan.

Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Mohammad Alwi sebelumnya menjelaskan, AS telah menyelesaikan seluruh penilaian dan menyatakan Indonesia naik peringkat FAA.

"Akhirnya setelah 10 tahun, kita lolos dan Duta Besar Amerika Serikat sudah memberi selamat kepada saya," katanya seperti dikutip dari laman Antara, Kamis (4/8/2016).

Alwi mengatakan, FAA akan menyerahkan secara resmi sertifikat peningkatan peringkat itu, pekan ini. "Setelah ganti empat menteri dan empat dirjen, akhirnya usaha ini berhasil," kata dia.(Nrm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya