Aksi Jual Asing Bayangi Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali tertekan namun terbatas pada perdagangan saham Kamis (25/8/2016).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Agu 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 06:20 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali tertekan namun terbatas pada perdagangan saham Kamis (25/8/2016). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 5.350 dan resistance 5.470.

Pada perdagangan saham kemarin, IHSG ditutup melemah sebanyak 13,15 poin ke level 5.403,99. IHSG tertekan oleh aksi jual investor asing.

"Aksi jual investor asing terbesar bulan ini sebesar Rp 845,28 miliar," kata dia Jakarta, Kamis (24/8/2016).

Sementara, Bursa Asia ditutup bervariasi pada perdagangan saham kemarin. Bursa China tertekan mengantisipasi sentimen dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).

‎"Bursa saham di China masih tertekan seakan investor cenderung berhati-hati pada hasil pidato kedua The Fed minggu ini guna menilai prospek biaya pinjaman AS yang lebih tinggi. Sedangkan bursa Jepang kembali menguat karena aktifitas ekspor naik," jelas dia.

PT HD Capital memperkirakan IHSG menguat lantaran koreksi yang terjadi telah mereda. HD Capital memperkirakan IHSG bergerak di support 5.370-5.270 dan resistance 5.460-5.525.

"Kami melihat aksi jual yang menyebabkan IHSG terkoreksi cukup mereda," tulis HD Capital.

Beberapa saham pilihan HD Capital antara lain, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya