BI: Deflasi 0,04 Persen pada Pekan Keempat Agustus

Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan La Nina menjadi tantangan untuk mencapai sasaran inflasi 4 persen plus minus 1 persen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 31 Agu 2016, 11:40 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2016, 11:40 WIB
20151103-Ilustrasi Deflasi-iStockphoto
Ilustrasi Deflasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, inflasi yang tejadi pada Agustus 2016 rendah. Bahkan, sampai pada pekan keempat Agustus masih mencatatkan deflasi 0,04 persen.

"Ada deflasi 0,04 persen jadi sejalan target yang dicapai dan ini menunjukan inflasi kita di bawah 4 selama 2016," kata dia usai Rapat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 (RAPBN 2017) di Badan Anggaran DPR RI Jakarta, Selasa malam (30/8/2016).

Namun begitu, Agus mengatakan untuk mencapai sasaran inflasi 4 persen plus minus  1 persen masih terdapat tantangan. Antara lain, adanya La Nina yang mendorong adanya hujan deras di sejumlah wilayah.

Agus menerangkan, hujan yang lebat berisiko terhadap pasokan serta distribusi pangan. Alhasil, ini berisiko terhadap gejolak harga pangan.

"Yang kita bicarakan tentang risiko inflasi karena La Nina periode basah dan ini sudah terasa, Agustus ujan deras ini akan bisa pengaruh volatile food atau pangan yang bergejolak," lanjut Agus.

Dia menerangkan, kendati data inflasi telah mengalami perbaikan namun masih terbilang cukup tinggi di kawasan ASEAN. Agus mengatakan, rata-rata di negara ASEAN inflasinya di bawah 2 persen.

"Kalau misalnya sampai Juli yoy 3,21 perssen, kalau dibandingkan negara ASEAN mereka rata-rata inflasi di bawah 1,5 persen atau di bawah 2 persen. Jadi memang Indonesia sudah baik dalam pengendalian inflasi tapi masih tantangan kita," ujar dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya