Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ratu Belanda Maxima diskusi membahas mengenai peningkatan inklusi keuangan (financial inclusion) di Indonesia.
Jokowi meyakini Ratu Maxima sebagai Special Advocate for Inclusive Fincance for Development dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bisa membantu Indonesia meningkatkan inklusi keuangan Indonesia yang saat ini masih rendah jika dibandingkan negara-negara tetangga.
"Saya berdiskusi satu jam berkaitan dengan financial inclusion saya minta, karena beliau bisa koordinasi baik di PBB, World Bank dan foundation, besar saya minta agar didorong perkembangan financial inclusion untuk bisa lebih cepat," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Jokowi menuturkan saat ini pemerintah sudah berupaya untuk meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Peningkatan literasi keuangan itu melalui tabungan khusus bagi para pelajar, lalu kemudahan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), petani dan nelayan dalam mendapatkan akses permodalan ke perbankan.
Baca Juga
Dari Maxima, Jokowi berharap adanya masukan dan bimbingan dari dunia internasional, dalam menciptakan inovasi serta menjaga kualitas sektor-sektor tersebut demi meningkatkan inklusi keuangan ‎Indonesia secara keseluruhan.
Tidak hanya itu, demi mempercepat peningkatan inklusi keuangan Indonesia, Jokowi juga memaparkan dirinya mendorong teknologi aplikasi‎ dapat menjadi alat.
"Saya minta agar OJK dan Bank Indonesia untuk memberi dorongan kepada usaha mikro kita, baik yang berkaitan dengan regulasi dan IPTEK. Saya rasa ini penting sekali karena Indonesia punya usaha mikro yang sangat besar sekali," tegas Jokowi.
Sebelumnya, ‎Jokowi juga menyampaikan dalam hal akses keuangan saja (literasi keuangan), Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan beberapa negara di Asean, sebut saja salah satunya Malaysia.
"Data yang saya punya itu baru 21,8 persen penduduk Indonesia yang tercatat literasi keuangannya memiliki kategori baik," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi menambahkan, literasi keuangan di Malaysia sudah mencapai 81 persen dari total jumlah penduduknya. Sedangkan di Thailand sebesar 78 persen dan Singapura malah mencapai 96 persen.‎ (Yas/Ahm)
Advertisement