Berantas Pencurian Ikan, RI Hemat Bahan Bakar Minyak 37 Persen

Kapal asing dari berbagai negara yang juga mencuri ikan ternyata konsumsi BBM dari Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Sep 2016, 15:33 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 15:33 WIB
Kapal asing dari berbagai negara yang juga mencuri ikan  ternyata konsumsi BBM dari Indonesia.
Kapal asing dari berbagai negara yang juga mencuri ikan ternyata konsumsi BBM dari Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, langkahnya dalam memberantas pencurian ikan di perairan Indonesia bukan hanya membawa dampak pada sektor perikanan, tetapi juga ke sektor energi.

Dia menjelaskan, selama ini pencurian ikan dilakukan oleh kapal-kapal asing dari berbagai negara. Selain mencuri ikan, kapal-kapal tersebut juga mengkonsumsi bahan bakar minyak (BBM) dari ‎Indonesia.

"Kapal-kapal yang ribuan itu juga pakai minyak kita, kita subsidi lagi. Jadi sudah curi ikan kita, pakai minyak kita," ujar dia dalam acara Social Good Summit 2016 di Jakarta, Kamis (29/9/2016).‎

Namun sejalan dengan upayanya memberantas pencurian ikan oleh kapal-kapal asing tersebut, konsumsi BBM Indonesia pun terus menurun. Bahkan dari upaya tersebut, Indonesia bisa menghemat 37 persen konsumsi BBM-nya.

"Kini minyak pemerintah jadi ada lebih sekitar 37 persen. Ini moral hazard yang luar biasa," kata dia.

‎Selain itu, lanjut Susi Pudjiastuti, upaya pemberantasan ini juga menghasilkan nilai ekonomi yang luar biasa. Buktinya, saat awal dirinya menjadi menteri, produktivitas perikanan Indonesia hanya sebesar 2,5 juta ton per tahun. Namun pada 2015 naik menjadi 6,62 juta ton.

"Dari apa yang kita kerjakan ternyata menghasilkan nilai ekonomi yang juga luar biasa.‎ Jadi ada kenaikan 4,1 juta ton, ini hal yang luar biasa. Bayangkan saja 4,1 juta ton setara dengan US$ 4,1 miliar. Memang ekspor ada penurunan, tetapi impor kita turun banyak dari perusahaan ikan kaleng," ujar dia. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya