Mendag dan Kepala BKPM Promosi Investasi di Indonesia

Kemendag bersama BKPM gelar trade, tourism, and investment seminar untuk sampaikan kebijakan pemerintah terkait paket kebijakan ekonomi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Okt 2016, 10:37 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 10:37 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan  (Kemendag) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar acara bertajuk Trade, Tourism, and Investment (TTI) Seminar.

Forum ini ditujukan untuk menyampaikan kebijakan pemerintah terutama paket kebijakan ekonomi sebagai upaya meningkatkan arus perdagangan, pariwisata dan investasi. Acara ini dihadiri oleh 600 peserta yang terdiri duta besar negara sahabat, pejabat daerah, investor, dan pengusaha.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.

"Kolaborasi perdagangan dan investasi akan menghasilkan kemajuan ekonomi yang signifikan. Keduanya saling terkait dan mendukung peningkatan satu sama lain," kata dia dalam acara tersebut, di JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Sementara itu, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, acara ini digelar untuk menarik minat investor membenamkan modalnya di Indonesia.

"Sesuai dengan arahan Presiden, keterbukaan dan peningkatan daya saing merupakan dua hal utama yang akan menjadi fokus dalam TTI Seminar ini. Bagaimana pelaku-pelaku sektor perdagangan, dan pengunjung pariwisata yang ada tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia," kata dia.

Dia menerangkan, untuk mendorong perekonomian tiga sektor yakni perdagangan, pariwisata, dan investasi bisa menjadi tumpuan. Thomas menuturkan, untuk menarik minat investasi, pemerintah juga akan terus meningkatkan keamanan di dalam negeri.

"BKPM terus melakukan berbagai langkah aktif termasuk beberapa waktu lalu bekerjasama dengan Kepolisian RI terkait keamanan investasi," ujar dia.

Dalam acara tersebut juga dihadirkan investor-investor yang telah ada (eksisting). Dia berharap, investor yang sudah ada dapat memberikan informasi tentang kondisi investasi di Indonesia ke calon investor.

"Harapannya dengan mendapat informasi tangan pertama dari stakeholder yang ada, calon investor potensial yang sudah tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia dapat segera merealisasikan investasinya," tutur dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya