Jokowi: Masalah Politik dan Ekonomi Jangan Dicampur Aduk

Presiden Joko Widodo ingin pengusaha bisa memisahkan antara kepentingan politik dan ekonomi.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Des 2016, 11:51 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 11:51 WIB

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo ingin pengusaha bisa memisahkan antara kepentingan politik dan ekonomi. Menurutnya, hal itu mencerminkan kedewasaan.

"Sudah disampaikan Ketua Umum Pak Rosan (Kadin) bahwa pengusaha sudah bisa memilah ini wilayah politik, ini wilayah ekonomi, tidak dicampur. Ini yang akan dewasakan kita," tutur Jokowi di acara Rapimnas Kadin di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Jokowi mengatakan, dirinya juga kerap mendapatkan pertanyaan yang bukan ranahnya. "Yang urusan politik ya politik, ekonomi ya ekonomi. Yang urusan pergantian ketua DPR ya sudah urusan Ketua DPR. Karena saya sering ditanya, pak gimana. Itu wilayah di legislatif. Wilayah saya eksekutif. Jadi jangan ditanyakan ke saya," katanya.

Jokowi terus menegaskan hal tersebut, hingga ke daerah. Pemerintah tak ingin, gara-gara ada satu masalah, masalah lain pun jadi terpengaruh.

"Jangan sampai karena masalah politik, ekonomi jadi goyah. Kita harus matang dalam politik dan aktivitas ekonomi," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya