Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati melantik 9 pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelang akhir tahun 2016. Pejabat tersebut ditempatkan di Sekretaris Jenderal (Sekjen), Direktorat Jenderal (Ditjen) Perimbangan Keuangan Negara, serta Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).
Dari pengamatan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (16/12/2016), pejabat Eselon I yang dilantik Sri Mulyani adalah Rionald Silaban sebagai Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional. Sementara Eselon II di lingkungan Sekjen Kemenkeu, antara lain Nufransa Wira Sakti, Sugeng Wardoyo, Hana Sri Juni Kartika.
Pejabat Eselon II lainnya di lingkungan Ditjen Perimbangan Keuangan, yakni Rukijo, Putut Han Satyaka, Ubaidi Socheh Hamidi. Serta di lingkungan BPPK, ada Kusmanadji dan Rachmadi Murwanto.
Advertisement
Baca Juga
Menkeu Sri Mulyani saat sambutannya mengatakan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari tahun ini, yang sebentar lagi akan berakhir. Tahun ini, sambungnya dapat dijadikan cerminan pengelolaan anggaran sehingga seluruh pegawai Kemenkeu harus mampu belajar dan mengambil pelajaran yang lebih baik.
"Saya berpesan terus nyalakan api passion Anda, jangan hanya menjalankan tugas karena sudah dilantik. Saya ingin Anda punya semangat kerja dan inovasi yang tidak pernah berhenti. Mulai sekarang samakan langkah, visi misi, dan bertekad memperbaiki Kemenkeu," jelas Sri Mulyani.
Dia pun berpesan kepada para pejabat yang dilantik, tertuju pada Rionald Silaban mengingat saat ini Indonesia menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Kinerja Indonesia juga disorot negara lain sebagai negara berkembang yang aktif dalam forum-forum internasional.
"Dengan pengalaman yang Anda miliki, Anda bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Mewakili Indonesia pada forum internasional, seperti forum G20, APEC, IMF, World Bank untuk meningkatkan kredibilitas dan kewibawaan dalam rangka memperkuat nama Indonesia," terang dia.
Amanat lain dari Sri Mulyani, supaya Rionald menggunakan kemampuan Indonesia ikut mempengaruhi kebijakan internasional dalam ketidakpastian ekonomi ini, menjaga kepentingan Indonesia, dan lainnya.
"Sedangkan untuk para Eselon II, diharapkan terus melakukan inovasi, reformasi, menguatkan sengketa pajak karena volume sengketa pajak makin kompleks, melaksanakan transfer ke daerah secara profesional, integritas tinggi, serta membangun tata kelola instansi yang baik untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas supaya Indonesia bisa terus berkompetisi," pungkas Sri Mulyani. (Fik/Gdn)